Hai, selamat membaca cerita ku. Jangan mengharap lebih dengan tulisanku, tulisan masih amatiran hehe.
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU YA BIAR GA KETINGGALAN KALAU NANTI AKU UPDATE. JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA.
Seperti biasa jam istirahat pertama kali ini Aliesha duduk satu bangku dengan inti Olethros, Reiden, Shelina dan kedua temannya. Kesembilan manusia itu terkenal di seluruh antero sekolah dengan pertemanan mereka.
"Guys itu beneran Maudy kan? Kok dia jadi pelayan?" tanya Aliesha saat melihat Maudy, Clara dan Lydia sedang mengantarkan makanan ke meja-meja para siswa.
"Yoi Sha, itu hukuman atas kejahatan dia yang beraninya dorong lo ke kolam," jawab Madava.
"Hah seriusan?"
"Iya dong, satu bulan mereka harus jadi pelayan kantin secara GRATIS," kata Fadgham menekankan kata 'gratis'.
"Kasian juga ya. Tapi suruh siapa mereka berani celakain gue," ujar Aliesha.
"Pokoknya ya Sha kalau ada yang berani cekalain lo bilang sama kita-kita bakal kita habisin itu orang," celetuk Madava.
"Sok lo kadal," cibir Fadgham.
"Eh tapi ada yang aneh loh sama mukanya mereka," celetuk Nayyara.
"Aneh kenapa Nay?" tanya Madava.
"Muka mereka kok lebam-lebam gitu ya, kayak abis di pukulin."
"Di antara kalian ga ada yang mukulin dia kan?" tanya Reanna pada kelima inti Olethros.
"Enggak kok, kan kemaren lo sendiri liat gua cuma cengkram tangan Maudy doang," jawab Isaac.
"Terus siapa dong?" tanya Nayyara.
Ini pasti kerjaannya orang misterius itu, batin Aliesha.
"Sha ayo jalan," ajak Reiden.
Kini semua murid sudah mulai meninggalkan area sekolah. Bel pulang sekolah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu. Kelas Aliesha dan kelas Aldrich keluar paling terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldrich(END)
Novela Juvenil[Di harapkan follow sebelum membaca] ___________ "Kenapa lo bisa suka sama gue? Dan terus terus deketin gue?,padahal gue ga pernah gubris lo?," tanyanya. "Gue ga punya alasan buat suka sama lo Al, perasaan ini hadir tanpa di minta," jawab Aliesha...