UNTUK BAGIAN 54 ADA DI BAWAH BAGIAN 59,TOLONG DI MAKLUMI WP NYA MUNGKIN SEDANG EROR, SUDAH DI ATUR PUN TETEP MASIH SAMA.
Hai, selamat membaca cerita ku. Jangan mengharap lebih dengan tulisanku, tulisan masih amatiran hehe.
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU YA BIAR GA KETINGGALAN KALAU NANTI AKU UPDATE. JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA.
Setelah menempuh perjalanan 30 menit sekarang motor Aldrich sudah sampai di depan rumah Aliesha. Begitu berhenti Aliesha segera turun dari motor itu. "Mampir dulu Al, aku buatin kamu teh jahe anget, takutnya masuk angin tadi kan kamu ke gerimisan," ucap Aliesha seraya melepaskan helm.
"Gak usah," tolak Aldrich.
"Seenggaknya kamu Terima ini Al, anggap aja ucapan Terima kasih aku karena kemarin kamu udah selametin aku," kata Aliesha memasang wajah sedih.
"Oke," pasrah Aldrich. Seketika Aliesha memasang wajah gembira dengan senyum lebar sampai kedua matanya menyipit. "Ya udah ayo Al masuk."
Aliesha berjalan lebih dulu dan Aldrich mengikutinya dari belakang. Ini bukan pertama kalinya Aldrich datang ke rumah Aliesha tapi entah kenapa kini ia lebih berdebar.
"Duduk Al, aku buatin kamu teh jahe anget dulu."
Aliesha mempersilakan Aldrich untuk duduk di sofa yang berada di ruang tamu. Sementara itu Aliesha berjalan ke dapur untuk membuatkan Aldrich teh jahe anget. Di dapur terlihat Bi Eneng yang sedang membersihkan kompor.
"Non Aliesha baru pulang?" tanya Bi Eneng.
"Iya Bi, baru aja. Bi aku minta tolong dong. Tolong kasih handuk baru buat temen aku yang lagi duduk di ruang tamu."
"Baik Non. Mau di bikinin minumnya sekalian?"
"Gak usah Bi, aku mau buatin dia teh jahe anget."
"Ooh oke Non. Kalau gitu Bibi pamit ke depan ya?" Aliesha mengangguk. Setelah itu Bi Eneng berjalan menuju rumah tamu, tadi sebelumnya Bi Neng mengambil handuk baru di lemari yang ada di kamar tamu untuk Aldrich.
"Misi Den ini handuk buat basuh rambut nya," kata Bi Eneng sambil menyodorkan handuk tadi.
Aldrich yang sedang duduk di ruang tamu pun dengan sopan menerima handuk itu. "Terima kasih Bi."
"Iya Den. Kalau gitu Bibi pamit dulu ya Den?" Aldrich mengangguk sopan.
Sepeninggal Bi Eneng Aldrich langsung mengeringkan rambut dan tubuhnya yang sedikit basah. Ketika sedang mengeringkan tubuhnya pintu utama di rumah Aliesha terbuka. Sontak saja Aldrich menoleh cepat ke arah pintu itu. Kegiatan Aldrich terhenti, saat melihat orang di balik pintu itu dan menatap orang itu.
Reygan, lelaki itu baru saja pulang dari kantor. Ia sedikit terkejut ketika melihat kehadiran Aldrich di rumahnya. Dengan tatapan tajamnya Reygan berjalan mendekati Aldrich dan melontarkan pertanyaan dengan nada tegasnya. "Ngapain lo di sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldrich(END)
Novela Juvenil[Di harapkan follow sebelum membaca] ___________ "Kenapa lo bisa suka sama gue? Dan terus terus deketin gue?,padahal gue ga pernah gubris lo?," tanyanya. "Gue ga punya alasan buat suka sama lo Al, perasaan ini hadir tanpa di minta," jawab Aliesha...