Bagian 45 [ADA YANG BERBEDA]

1.6K 122 0
                                    

Hai, selamat membaca cerita ku. Jangan mengharap lebih dengan tulisanku, tulisan masih amatiran hehe.

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU YA BIAR GA KETINGGALAN KALAU NANTI AKU UPDATE. JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA.

 JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aliesha mendumel sendiri di dalam kamarnya. Pasalnya sejak malam Aldrich sama sekali belum membalas satu pun pesan yang Aliesha kirim, bahkan Aliesha telpon pun tak di angkat. Awalnya Aliesha curiga semalam Reygan bicara yang tidak-tidak pada Aldrich, tapi saat Aliesha menanyakannya kepada Reygan lelaki itu menjawab tidak terjadi apa-apa. Sungguh membuat Aliesha bingung sendiri.

"Al kenapa sih ga bales chat gue, telpon gue juga ga di angkat," dumelnya sendiri.

"Sha mau berangkat sama siapa? Ini udah siang loh nanti kamu terlambat," ucap Reygan sambil mengetuk pintu kamar Aliesha.

Reygan merenggut saat melihat wajah Aliesha yang sudah murung pagi-pagi begini. "Kamu kenapa cemberut gitu? Masih pagi udah kesel aja."

"Udah ah jangan nanya-nanya ke Shasha, hari ini Shasha berangkat sama Mang Juned aja." Aliesha mengambil tangan Reygan dan mencium punggung tangannya. "Assalamualaikum."

Bahkan saat berada di dalam mobil pun Aliesha masih berusaha mengirim pesan pada Aldrich, berharap lelaki itu membalasnya. Tanpa sadar mobil yang di tumpangi nya sudah sampai di depan gerbang sekolah.

"Neng udah sampe neng," ujar Mang Juned.

"Makasih mang," balas Aliesha dengan suara lesuh. Ketika di perjalanan memasuki sekolah Aliesha berpapasan dengan Nayyara yang baru saja memarkirkan mobilnya.

"Yoo Sha!" seru gadis dengan pita di rambutnya sambil merangkul bahu sahabatnya itu. Aliesha hanya membalasnya dengan deheman lemah. "Lo kenapa lemes banget? Biasanya juga semangat," tanya Nayyara.

"Gue lagi bete."

"Bete kenapa?"

"Dari semalem Al ga bales chat gue, gue telpon juga dia gak jawab, kesel banget gue gak di kabarin," decaknya.

"Astaga Sha baru semaleman lo ga di kabarin sama Al udah bete aja. Mungkin si Al ada urusan sampe gak buka HP."

"Tapi gue kesel aja Nay."

"Udah udah ga usah kesel lagi deh, jangan lupa hari ini pelajaran sejarah, Siap-siap aja kita dengerin dongeng dan tidur dikelas."

Ah mendengar perkataan Nayyara membuat mood Aliesha tambah ancur, sejarah pelajaran yang paling tidak di sukai Aliesha. Sepanjang pelajaran guru sejarah hanya akan bercerita, serasa seperti di bacakan dongeng sebelum tidur.

Begitu sampai di kelasnya Aliesha langsung mendudukkan diri di sebelah Reanna. Masih dengan wajah di tekuk Aliesha melirik ke kursi Reiden, lelaki itu sudah tiga hari tidak masuk sekolah. Aliesha sama sekali tak tahu alasannya.

Aldrich(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang