[Di harapkan follow sebelum membaca]
___________
"Kenapa lo bisa suka sama gue? Dan terus terus deketin gue?,padahal gue ga pernah gubris lo?," tanyanya.
"Gue ga punya alasan buat suka sama lo Al, perasaan ini hadir tanpa di minta," jawab Aliesha...
Hai, selamat membaca cerita ku. Jangan mengharap lebih dengan tulisanku, tulisan masih amatiran hehe.
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU YA BIAR GA KETINGGALAN KALAU NANTI AKU UPDATE. JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Al kamu anterin Aliesha pulang ya, ga baik loh anak gadis pulang sendirian malem-malem gini," titah Fransisca.
"Engga ah Bun, lagian dia juga bisa kali pulang sendiri jam segini masih banyak kendaraan umum," tolak Aldrich.
Aliesha mengkerucutkan bibirnya.
"Aldrich ga boleh gitu dong, pokoknya kamu harus anterin dia pulang. Titik! Kalau kamu ga anterin motor kamu Bunda sita!" ancam Fransisca.
"Yah jangan dong Bun."
"Yaudah anterin Aliesha pulang!"
Aldrich melirik Aliesha sinis sedangkan Aliesha malah senyum kesenengan.
"Ck, yaudah," pasrah Aldrich.
"Nah gitu dong," kata Fransisca. "Aliesha kamu di anterin sama Al ya?"
"Iya Tante," jawab Aliesha.
"Tapi Al anterin nya pake mobil ya, jangan pake motor angin malam ga biak buat kesehatan, kasian Aliesha dia kan cewek."
"Iya," ketus Aldrich.
Aldrich mengeluarkan mobil lamborghini hitam miliknya dari garasi.
Tin tin
Aldrich membunyikan klakson menyuruh Aliesha untuk segera naik ke dalam mobil. "Kalau gitu Aliesha pamit Tante, makasih banyak makanannya, sumpah masakan Tante enak banget."
"Iya sama-sama, lain kali main lagi ya ke sini."
"Iya Tante."
"Yaudah hati-hati ya Sha, Al bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut."
Sebelum menaiki mobil Aliesha mencium punggung tangan Fransisca terlebih dahulu dan tak lupa juga mengucapkan salam. Setelah memastikan Aliesha memakai sabuk pengamannya, Aldrich melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, sesuai dengan perintah Bundanya tadi. Keduanya sama-sama diam, Aldrich yang masih canggung karena insiden di depan toilet tadi dan Aliesha yang sebenarnya manahan tawa sedari tadi.
"Al t-tadi gue ga liat-liat apa-apa kok," ucap Aliesha gugup.
"Ya ga kenapa-napa juga sih, takutnya lo salah paham."
"Iya."
"Eh tapi gue ga nyangka banget tau ternyata orang yang gue tolong itu nyokap lo," ujar Aliesha. "Fix sih ini adalah takdir yang Tuhan berikan supaya gue ketemu sama camer," lanjutnya.