Bagian 22 [GUE ADA DISINI]

3.7K 225 3
                                    

Hai, selamat membaca cerita ku. Jangan mengharap lebih dengan tulisanku, tulisan masih amatiran hehe.

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU YA BIAR GA KETINGGALAN KALAU NANTI AKU UPDATE. JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA.

 JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Motor hitam Aldrich berhenti di perkarangan rumah Aliesha. Aliesha berjalan dengan tergopoh di bantu Aldrich.

"Neng Aliesha kenapa? Kok mukanya pucet?" tanya Mang Juned khawatir melihat Aliesha pucat.

"Enggak kok Mang, Aliesha ga papa," jawab Aliesha dengan suara lemah.

"Beneran Neng?"

"Iya Mang."

Kemudian Aliesha melanjutkan jalannya memasuki rumahnya. Bi Eneng yang sedang berada di dapur pun langsung berlari ketika mendengar suara pintu terbuka.

"Loh Non Aliesha? Kok udah pulang?" tanya Bi Eneng. "Non sakit ya? Sakit apa Non? Bibi telpon Den Rey ya?"

Aliesha menggeleng. "Ga usah Bi, jangan telpon Bang Rey, aku gak mau bikin Bang Rey khawatir. Lagian aku gak papa kok, cuma tadi ada insiden aja di sekolah."

"Tapi muka Non pucat sekali, beneran ga papa kan Non?"

"Iya Bi aku beneran gak papa."

Bi Eneng mengangguk. "Itu siapa Non? Temen Non?" tanya Bi Eneng ketika melihat keberadaan Aldrich.

"Iya temen aku Bi, ya udah Bi aku ke kamar ya."

"Iya, kalau gitu Bibi buatin bubur sama minuman ya, buat temen Non juga." Aliesha mengangguk.

Setelah Bi Eneng pergi ke dapur untuk membuat bubur dan minuman Aliesha dan Aldrich kembali berjalan menaiki tangga, menuju kamar Aliesha yang berada di lantai dua.

Aldrich ikut masuk ke dalam kamar Aliesha, lelaki itu membantu Aliesha berbaring di kasur. Ia menutup tubuh gadis itu dengan selimut hingga dadanya.

"Lo istirahat," kata Aldrich.

"Al temenin gue ya?" pinta Aliesha. Aldrich mengangguk.

Aliesha tersenyum manis. Wanita itu menepuk kasur agar Aldrich duduk di sisinya. Aldrich pun duduk.

"Maaf ya Al gue ngerepotin lo," ucap Aliesha.

"Sha, gue boleh tanya sesuatu?" tanya Aldrich.

"Tanya apa?"

Aldrich(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang