Hai, selamat membaca cerita ku. Jangan mengharap lebih dengan tulisanku, tulisan masih amatiran hehe.
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU YA BIAR GA KETINGGALAN KALAU NANTI AKU UPDATE. JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA.
Malam ini, tepat 40 hari Axelle meninggalkan dunia. Waktu memang berjalan tak terasa, sudah 40 hari Axelle tak ada di samping mereka. Malam ini, sesudah melangsungkan tahlilan di masjid dekat markas, seluruh anggota Olethros berkumpul di lapangan besar di markas Olethros.
Seluruh anggota Olethros tanpa terkecuali berdiri di lapangan membentuk lingkaran, tak hanya mereka, empat inti Olethros lainnya, Aliesha, Reanna, Nayyara, Milly dan juga Mang Engkus juga ikut berkumpul.
Malam ini mereka akan menyalakan seratus lilin dan menerbangkan lampion ke langit. Sebagai bentuk mengenang kepergian sang wakil ketua. Seratus lilin di taruh di tengah lingkaran membuat lapangan yang sengaja di buat gelap kini menjadi terang menderam karena cahaya dari lilin-lilin itu.
Madava membawa jaket Olethros yang selalu di pakai Axelle. Sejak 40 hari lalu jaket itu mereka simpan di markas sebagai peninggalan dari Axelle, dan sekarang mereka akan memberikan jaket itu pada Reanna, wanita yang di cintai oleh Axelle hingga akhir hayatnya.
Madava berdiri di depan Reanna. Madava menyerahkan jaket itu pada Reanna dengan rasa hormatnya pada mendiang Axelle. Sambil menahan tangisannya Reanna menerima jaket itu dari tangan Madava.
Tangannya bergetar begitu menyentuh jaket yang selalu di pakai Axelle. Tak dapat di bendung lagi kesedihannya Reanna menangis saat itu juga. Di peluknya dengan erat jaket itu, dapat dia rasakan bekas tubuh Axelle pada jaket itu, hanya memeluk jaket milik Axelle saja sudah membuat Reanna merasakan pelukan dari lelaki itu.
"Kita serahkan jaket itu sama lo. Barang berharga untuk Axelle harus di pegang oleh orang yang berharga juga baginya. Jaga jaket itu dengan baik," ucap Madava.
Reanna menganggukkan kepalanya.
"Makasih udah percaya sama gue untuk simpan jaket punya Axelle," ujar Reanna.
"Perhatian semuanya," seru Aldrich, semua orang langsung menoleh ke arah lelaki itu dan menyimak omongannya.
"Salah satu inti Olethros, teman kita, sahabat kita, abang kita, telah gugur dalam perjuangan nya. Tepat 40 hari yang lalu dia meninggalkan kita semua. Dan sekarang, berkumpulnya kita di sini untuk mengenang kepergiannya. Gue harap kalian semua udah ikhlas melepasnya, meski sulit tapi kita harus ikhlas demi ketenangan Axelle di sana."
Aldrich menjeda ucapannya.
"Banyak kenangan yang kita lalui bersama. Meski Axelle itu irit bicara dan jarang berekspresi, tapi dia justru orang paling perhatian sama kita semua. Sikapnya yang bijaksana, bisa membuat keputusan yang tepat untuk kita. Gue harap kita semua gak akan melupakan Axelle yang sudah menjadi bagian dalam Olethros dan juga hidup kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldrich(END)
Teen Fiction[Di harapkan follow sebelum membaca] ___________ "Kenapa lo bisa suka sama gue? Dan terus terus deketin gue?,padahal gue ga pernah gubris lo?," tanyanya. "Gue ga punya alasan buat suka sama lo Al, perasaan ini hadir tanpa di minta," jawab Aliesha...