[Di harapkan follow sebelum membaca]
___________
"Kenapa lo bisa suka sama gue? Dan terus terus deketin gue?,padahal gue ga pernah gubris lo?," tanyanya.
"Gue ga punya alasan buat suka sama lo Al, perasaan ini hadir tanpa di minta," jawab Aliesha...
Hai, selamat membaca cerita ku. Jangan mengharap lebih dengan tulisanku, tulisan masih amatiran hehe.
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU YA BIAR GA KETINGGALAN KALAU NANTI AKU UPDATE. JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kita putus aja," ucap Aldrich dengan entengnya.
Kedua alis Aliesha bertaut dengan kening yang berkerut. Semua murid terutama inti Olethros dan teman-teman Aliesha tercekat kaget. Yang di dengar mereka barusan benar-benar tak bisa di percaya.
"Hah? Putus? Astaga Al, aku gak semarah yang kamu kira kok, ya udah deh aku gak marah lagi," ucap Aliesha menganggap omongan Aldrich tadi hanya ancaman karena Aliesha marah.
"Gue serius, lebih baik kita putus." Aldrich berkata dengan wajah dan nada serius.
Aliesha terkekeh pelan, mencoba menatralisir keadaan jantungnya yang sudah bergemuruh. "Al aku engga marah kok, ya udah deh kalau kamu gak peke gelang itu hari ini ga papa, aku gak marah lagi, suer deh," katanya sambil mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya.
"Sha! Gue serius! Bukan karena lo marah atau gelang, gue cuma mau kita akhiri hubungan ini!," ucap Aldrich dengan nada tinggi.
"Al kok ngomongnya gue-lo?" tanya Aliesha masih mengalihkan pembicaraan.
"SHA STOP! GUE MAU KITA UDAHAN!" Kini Aldrich benar-benar sudah membentak Aliesha di depan banyak orang.
Dengan cepat inti Olethros berlari menghampiri Aldrich. Di susul dengan Reanna, Nayyara dan Milly, ketiga wanita itu mendekati Aliesha. Reanna mengelus pundak Aliesha supaya wanita itu tak merasa sedih.
Isaac menarik pundak Aldrich, menahan lelaki itu untuk tidak membentak Aliesha lagi. "Al udah kok lo marah," ucap Isaac.
"A-al?" panggil Aliesha dengan gemetar. "K-kenapa kamu malah bentak aku? Al kamu jangan bilang mau udahan lagi dong, gak lucu!"
"DAN GUE ENGGA LAGI NGELUCU!"
"Sha, gue cuma minta kita akhiri semuanya," final Aldrich.
Kedua mata Aliesha sudah berkaca-kaca. Perkataan Aldrich tak bisa ia Terima. Ia mencoba mencerna ucapan Aldrich hanya bercandaan, tapi nihil Aldrich mengatakannya dengan serius.
Tanpa mereka sadari dengan menunduk Aldrich sendiri menahan matanya yang sedikit berkaca-kaca. Meyakinkan hatinya yang juga tersakiti.
"Gue serius. Gue mau kita udahan," ucap Aldrich menatap Aliesha. Sungguh, lelaki itu tidak tega melihat Aliesha yang sudah menahan tangis.
Aliesha meraih tangan Aldrich dan menggenggamnya. "A-al kenapa gini? Kan tadi aku ga marah banget sama kamu, maafin aku ya?" kata Aliesha memohon dengan air mata yang sudah menetes. Dengan kasar Aldrich menghempaskan tangannya Aliesha.