Hai, selamat membaca cerita ku. Jangan mengharap lebih dengan tulisanku, tulisan masih amatiran hehe.
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU YA BIAR GA KETINGGALAN KALAU NANTI AKU UPDATE. JANGAN LUPA JUGA BUAT TEKAN TOMBOL BINTANG DI SETIAP PART, DAN COMENT NYA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT NULISNYA.
"Alieshaaaaa!" teriak Nayyara ketika memasuki kamar Aliesha. Kini, Reanna, Nayyara dengan Lima inti Olethros sedang menjenguk Aliesha.
"Sha kenapa lo bisa kaya gini sih?" tanya Nayyara.
"Siapa yang celakain lo hah? Sini maju hadepin gue."
"Jelasin sama kita Sha, semuanya," timpal Reanna.
Dengan satu tarikan napas Aliesha menceritakan semua yang terjadi tadi malam. Reanna, Nayyara dan Reiden mendengar cerita Aliesha, sedangkan lima inti Olethros hanya dia karena mereka semua sudah tahu.
"Hah?! Apa?! Motor lo di tendang waktu balapan?" tanya Nayyara heboh.
"Jadi kemaren malam lo balapan sama Galen ketua Achilles?" tanya Reanna.
Aliesha mengangguk.
"Terus Bang Rey tau?"
"Enggak, gue sengaja gak kasih tau Bang Rey, kalau dia tau bisa-bisa gue ga di bolehin bawa motor lagi."
Reanna menghela balas berat. "Astaga Sha, waktu itu aja lo di larang bawa motor sama Bang Rey karena balapan dan sekarang lo ulangi lagi."
"Gue mohon ya jangan kasih tau Bang Rey?" mohon Aliesha.
"Iya gak akan gue kasih tau."
"Makasih ya Re."
"Sha lo baik-baik aja? Lukanya dimana aja?" tanya Reiden yang baru membuka suara.
"Baik ko Den. Cuma di lutut sama kening aja dikit. Udah sembuh kok sebenarnya cuma gue ga bolehin sekolah aja sama Al," jawab Aliesha dengan melirik Aldrich di akhir kalimatnya.
"Syukur deh kalau gitu. Semoga cepet sembuh ya Sha."
"Iya, makasih ya Den udah dateng. Padahal kalian itu ga usah jenguk gue segala, orang cuma lecet dikit aja."
"Ya gak bisa dong Sha. Gue, Rea sama Reiden itu panik banget selama sekolah, udah gitu kelas sepi tau ga kalah ga ada lo. Semua hampa Sha," timpal Nayyara.
"Masa sih?"
"Iya Sha, tanya aja sama Reanna."
"Apalagi Al Sha, gelisah galau merana dia seharian di sekolah," timpal Madava.
"Bahkan makan pun gak nafsu," sambung Fadgham.
"Guys kita keluar dulu yu, biarin Aldrich sama Aliesha beduaan dulu," ujar Isaac. Memang Isaac yang paling peka diantara mereka. Isaac yang sedari tadi memperhatikan Aldrich yang terus memandang Aliesha dengan tatapan penuh kerinduan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldrich(END)
Ficção Adolescente[Di harapkan follow sebelum membaca] ___________ "Kenapa lo bisa suka sama gue? Dan terus terus deketin gue?,padahal gue ga pernah gubris lo?," tanyanya. "Gue ga punya alasan buat suka sama lo Al, perasaan ini hadir tanpa di minta," jawab Aliesha...