|Bagian 13| Sikap Alaska

677 70 23
                                    

Hai.. jangan lupa vote biar aku semangat nulis ❤️

Sambil nunggu cerita ini update, kalian bisa baca cerita aku yang satunya.

Judulnya The secret of SilentKiller

Kalian pasti suka, percaya deh. Wajib banget mampir ❤️

Di tunggu hihihiih

Di tunggu hihihiih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dia di bunuh."

Aluna membelalakkan matanya. Menatap Alaska dengan tatapan yang sulit di artikan. Alaska benar-benar mengatakannya? Aluna tidak menduga hal ini.

"Itu kan yang pengen lo denger?" Alaska mendesis lalu menggelengkan kepalanya."Kenyataannya, Stella bunuh diri. Semua orang tau itu." Alaska mendorong Aluna kasar.

"Enggak. Awalnya aku percaya dia bunuh diri, tapi setelah aku pikirkan. Nggak ada alasan Stella bunuh diri. Dia nggak akan ngelakuin itu!" Aluna bersikeras.

Alaska memutar bola matanya."Lo ga tau apa-apa tentang Stella. Gue jauh ngenal dia lebih baik dari lo."

Aluna menggeleng."Enggak. Aku bakalan nyari siapa pembunuh Stella."

Alaska berdecih."Mimpi." Setelah itu Alaska langsung keluar dari UKS.

Aluna mengepalkan tangannya."Alaska? Apa dia penyebabnya? Apa dia memang sejahat itu?"

Back to Alaska.

"Ska." Lengannya di rangkul oleh seseorang, bersamaan dengan panggilan itu. Alaska hanya menghela napas sebentar, kemudian tetap melanjutkan langkahnya. Tidak memperdulikan Azura yang sedang memanyunkan bibirnya.

"Senyum kek. Berasa risih banget lo di dekat gue," keluh Azura dengan raut wajah cemberut.

"Emang."

Satu kata namun sangat menyakitkan.

Azura berdecih."Lo kenapa sih, berantem mulu sama Arkan."

Alaska mengedikan bahu."Dia yang nyari masalah duluan, gue ladenin aja."

Azura berdecak, memukul lengan Alaska pelan."Ternyata ga benci berubah jadi cinta aja yang ada. Dari sahabat deket berubah jadi musuh juga ada."

Azura sangat menyayangkan permusuhan yang terjadi antara Alaska, Arkan, dan Aswin. Padahal, dulu Azura selalu kagum dengan kekeluargaan ketiganya. Azura kadang lupa kalau mereka bersahabat, mereka bertiga lebih terlihat seperti keluarga dulu.

Tapi, satu kesalahpahaman mengancungkan segalanya.

Kepercayaan bukan hanya di butuhkan dalam percintaan, dalam persahabatan pun. Kepercayaan juga sangat penting bukan?

Satu kesalahpahaman saja, bisa menghancurkan ikatan yang sudah di bangun dengan susah payah. Mengembalikannya juga tidak akan semudah itu.

"Anterin gue pulang ya, Ska." Azura menggoyangkan lengan Alaksa. Meksipun dia sudah sepenuhnya tau, Alaska tidak akan terbujuk dengan hal seperti itu.

Choose Your Choice | End ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang