Choose Your Choice | End ✔️

|Bagian 17| Kepercayaan

Malem-malem enaknya update nih hihihi.

Jangan lupa vote yay❤️

Maaf kalau ada typo dan penulisan yang salah karena aku ngetik bab ini langsung di publish.

Selamat membaca:")

"

Sampai disini, Kakak paham?" Tanya Aluna setelah menjelaskan beberapa rumus matematika.

Arkan mengangguk."Sekarang gue paham, tapi nggak tau besok."

Aluna menggeram."Kak Arkan!"

Arkan terkekeh sambil mengacak-acak kunciran Aluna hingga berantakan."Sumpah, lo lucu banget kalau ngambek."

Aluna berdecak."Awas aja kalau sampai dapet nilai kecil ya!"

"Paham kok gue, Lun. Eh, By the way. Bunda gue kemana dah. Tadi dia nanyain lo mulu," ucap Arkan celingak-celinguk mencari keberadaan Bundanya.

Aluna tersenyum."Bunda kamu baik ya. Jadi kangen sama Ibu aku."

Arkan merangkul pundak Aluna."Lun, lo percaya jodoh nggak?" Tanya Arkan tiba-tiba.

Aluna mengernyit."Kenapa tiba-tiba nanya gitu?"

"Jawab aja."

Aluna mengangguk."Percaya, katanya pas kita lahir jodoh kita udah di tentuin."

Arkan manggut-manggut."Kayaknya jodoh gue jadi korban aborsi deh, Lun."

"Kok?"

"Soalnya, gue udah 18 tahun masih belum nemu jodoh gue. Apa jangan-jangan jodoh gue bener di gugurin ya?!" Arkan memasang ekspresi khawatir."Kalau jodoh gue ga dateng- dateng. Lo aja yang jadi jodoh gue deh, Lun."

Aluna mendorong Arkan kasar, hingga pria itu terjungkal ke belakang."Kak Arkan!"

Arkan tertawa puas melihat pipi Aluna yang memerah."Nah gitu dong. Lo bisa ketawa meskipun jokes gue garing hahahaha."

Aluna berdecak pelan."Kalau Kakak ngomong kayak gitu sama cewek lain. Pasti dia langsung suka sama kakak."

"Kalau lo?"

Astaga. Arkan sangat frontal.

"Enggak, wle!" Aluna menjulurkan lidahnya.

"Eh. Ada Aluna."

Suara lembut itu membuat keduanya menoleh ke sumber suara. Amara memasuki rumah dengan menenteng tiga paper bag di tangannya.

Arkan berkacak pinggang."Shopping teros," ejeknya.

Amara menggeram kemudian menjewer telinga Arkan."Kamu ini, ya. Sehari enggak bikin Bunda kesel bisa?"

Arkan meringis."Duh, Bunda. Jangan di tarik-tarik. Nanti kuping Arkan longgar."