|Bagian 6|Dia Berbahaya

762 88 3
                                    

Lama up ya? Hehehehe baru aja nyelesaiin the Beauty mangkanya baru bisa up😂

Sambil nunggu, ayo baca the Beauty. Ceritanya seru, pokoknya harus siapin banyak kesabaran kalau baca the beauty hehehe.

Selamat membaca kisah Aluna. Semoga kalian suka, dan jangan lupa vote jika sudah selesai membaca.

Hargai perjuangan penulis, ya.

Oke, let's go!

Oke, let's go!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Alura."

Allura tersentak. Dirinya sudah berusaha memelankan langkahnya, ah. Sial.

Allura memutar tubuhnya, menatap sosok pria paruh baya yang menatapnya tajam.

"Ikut Papa." Setelah melontarkan kalimat keramat itu, Anton--- Ayahnya berjalan menuju ruangan yang paling Alurra benci.

"Sial," umpat Allura sebelum akhirnya melangkahkan kakinya mengikuti Anton.

Allura terkejut, seseorang menahan pergelangan tangannya.

"Biar gue," ujar Alaska.

Allura menggeleng."Tap-

"ALASKA ALLURA!" Bentakan itu membuat keduanya menoleh, wajah Anton memerah, menandakan jika pria itu sedang sangat marah saat ini.

Allura mengentakkan tangan Alaska, segera berlari masuk ke dalam ruangan itu.

Alaska menggeram kesal.

Pria tinggi itu tidak akan meninggalkan Allura sendirian bersama Anton. Alaska juga ikut masuk ke dalam ruangan.

Plak!

Plak!

Alaska melotot, melihat Anton menampar kedua pipi Allura keras hingga tubuh adiknya terhuyung ke belakang. Alaska dengan sigap menangkap pinggang Allura, agar gadis itu tidak jatuh ke lantai.

"Apa yang Papa lakukan?!"Bentak Alaska tak terima.

Anton mengeluarkan ponselnya, Allura membelalakkan matanya. Di layar ponsel Ayahnya yang terdapat foto-foto dirinya bersama Andi.

"Apa Papa menyekolahkanmu untuk melakukan hal menjijikkan ini?! Inikah alasanmu tidak bisa mendapatkan gelar murid terbaik lagi?!" Bentak Anton marah.

Allura berusaha menahan air matanya. Allura memang selalu mendapatkan gelar murid terbaik di sekolah. Namun, sial. Kali ini Posisinya di rebut oleh Aswin.

"Ma-Maaf. Aku akan belajar lebih giat lagi, Pa," cicit Allura.

"Lo gila? lo bukan robot Arra!"

Allura menggeleng."Enggak Kak. Papa udah ngeluarin banyak uang untuk sekolah. Aku nggak bisa ngecewain Papa."

Alaska mengacak rambutnya frustrasi. Adiknya ini selalu lemah di hadapan Ayahnya.

Bisa di katakan jika Alaska dan Allura sangat bertolakbelakang. Bagaimana tidak? Allura sangat pintar, berbeda dengan Alaska yang selalu mendapatkan peringkat terakhir di kelasnya. Allura selalu menurut pada Anton, tidak seperti Alaska. Pria itu selalu melanggar apapun aturan Anton, Alaska tidak suka di atur.

Choose Your Choice | End ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang