|Bagian 35| Sadar

446 42 13
                                    

Annyeonghaseyo yeoleobun🌻

Selamat membaca, jangan lupa vote biar aku semangat lanjut walaupun di terpa banyak tugas wkwk.

Maaf untuk typo dan lainnya.

Rencananya, malam ini bakal double up. Semoga aja, moodku lancar terus wkwk.

 Semoga aja, moodku lancar terus wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











"Arra."

Alaska menahan tangan Allura, gadis itu baru keluar dari kamarnya setelah mengunci diri selama seharian.

"Kenapa?"Allura menepis tangan Alaska.

"Lo kenapa sih? Jangan kekanak-kanakan."

Allura mendelik."Jalang itu hamil kan?"tanya Allura dengan wajah yang mulai memerah karena menahan kemarahannya.

Allura marah, dia sangat marah mendengar kabar buruk itu dari Aileen. Sepanjang hari, Allura tidak bisa fokus, Allura sangat marah hingga tidak tau harus berbuat apa.

Allura tidak akan menerima anak Aileen.

"Jangan pikirkan itu. Bukan urusan kita."

Allura mendelik."Bukan urusan kita?"Allura menggeleng tidak percaya."Itu urusan kita, Kak! Aku nggak akan pernah rela, jalang itu membawa anggota baru di rumah ini,"tegas Allura.

Alaska juga pernah berpikir seperti Allura. Dia juga sempat berpikir akan menyingkirkan bayi itu sebelum lahir, tapi hati nuraninya menolak untuk itu.

Alaska memang membenci Aileen, dan Anton. Tapi bayi itu? Alaska tidak berhak membencinya.

"Tenanglah. Jangan gegabah, dan melakukan hal yang akan buat lo rugi."

Allura melipat kedua tangannya di depan dada."Kenapa? Apa si Aluna yang Kakak suka itu udah buat pikiran Kakak berubah, dan nerima jalang itu sebagai pengganti Mama?"

"Allura!"

"Kenapa? Apa ucapan aku salah?"Allura menaikkan dagunya.

Alaska mengepalkan tangannya, berusaha meredam emosinya."Gue nggak akan pernah nerima dia sebagai Mama. Tapi."Alaska menarik napas panjang."Tapi ingat ini, Arra. Bahkan iblis pun nggak akan nyakitin wanita hamil. Gue benci dia, tapi gue nggak ada urusan sama bayi itu."

"Terserah." Allura pergi meninggalkan Alaska.

Allura meremas jemarinya, hubungannya dan Alaska semakin merenggang. Selama ini, Alaska dan dirinya tidak pernah berdebat. Alaska selalu mengalah, dan pikiran mereka selalu sama.

Tapi, semenjak Aluna datang. Semuanya berubah.

Aluna mengubah Alaska. Dan, Allura benci itu.

Saat hendak menuruni tangga, Allura berpapasan dengan Aileen.

Choose Your Choice | End ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang