Akhirnya bisa nulis endingnya:")
Jangan lupa vote ya kawan-kawan. Masa ga di vote sih :"-(
Selamat membaca ending dari kisah ini 🤍
Aluna berlari menyusuri koridor rumah sakit dengan langkah yang tergesa-gesa, jantungnya berdetak tidak karuan. Dia langsung membuka pintu ruangan Alaska, tote bag yang ada di tangannya langsung merosot jatuh ke bawah. Matanya berkaca-kaca menatap sosok Alaska yang sudah dia tunggu selama kurang lebih enam bulan lamanya.
Alaska sudah sadar dari komanya dua hari yang lalu. Tapi saat Aluna sampai di rumah sakit, Dokter mengatakan jika Alaska tidak ingin menemui siapapun. Dia ingin beristirahat. Demi apapun, saat itu Aluna sangat takut, memikirkan kenapa Alaska tidak ingin menemui siapapun.
Aluna ingin sekali menerobos masuk namun Aswin melarangnya. Semalaman Aluna tidak bisa tidur memikirkan apakah Alaska melupakannya atau tidak. Apakah Alaska akan tetap menjadi Alaska yang sama atau tidak. Semua ketakutan itu akan berubah menjadi mimpi buruk jika Aluna tertidur. Memikirkan saja sudah membuat perasaan Aluna kacau balau.
Saat Allura menelepon dan mengatakan Alaska sudah siap bertemu dengan orang lain, Aluna langsung bergegas ke rumah sakit. Dia tidak peduli Alaska masih mengingatnya atau tidak, Aluna hanya ingin melihat Alaska.
Pria yang dia cintai.
Aluna menyeka air matanya, berlari menghampiri Alaska. Namun langkahnya terhenti saat Alaska hanya menatapnya saja. Aluna menatap Allura, tapi gadis itu tidak bergeming. Hatinya yang baru saja lega kembali ketakutan.
"Ka-kamu kenal aku kan?" Tanya Aluna dengan bibir bergetar.
Alaska diam cukup lama. Tatapannya sangat sulit di artikan. Seberapa lama pun Aluna menatap mata itu, Aluna tidak bisa mengerti arti dari tatapan aneh itu.
"Ada apa?" Tanya Aswin yang baru saja masuk ke dalam ruangan.
"Bagaimana bisa aku lupa sama cewek yang aku sayang?"
Jawaban yang keluar dari bibir Alaska melenyapkan semua keresahan di hatinya. Gadis itu segera duduk di sebelah Alaska, menggenggam tangan pucat laki-laki itu."Kamu beneran nggak lupain aku kan? Kamu masih ingat waktu yang kita lewati bersama kan?"
Alaska menggeleng pelan. Pria itu berusaha untuk bangun dari posisinya. Allura segera membantunya, meletakkan beberapa bantal di sandaran ranjang untuk Alaska."Iya. Aku ingat semuanya. Kamu selalu bilang aku keras kepala kan? Mungkin kamu benar. Mangkanya ingatan aku masih pulih walaupun udah jatuh dari atap,"jawab Alaska di selingi kekehan pelan.
Aluna memukul lengan Alaska pelan."Kamu tau, aku selalu takut kamu bakal lupain aku."
Alaska tidak menjawab ucapan Aluna. Pria itu menarik Aluna ke dalam pelukannya. Mengelus punggung Aluna pelan."Aku nggak akan pernah lupain kamu. Aku udah cukup buat kamu menderita, maaf."
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose Your Choice | End ✔️
Teen FictionFollow sebelum membaca ^_^ Ini kisah tentang Aluna yang terjebak di antara tiga most wanted sekolah yang saling bermusuhan, karena suatu tragedi. Alaska, pria kasar, egois, dan penuh misteri. Arkan, pria dengan selera humornya yang selalu membuat Al...