|Bagian 46| Pelakunya Alaska?

424 49 3
                                    

Huhhh akhirnya bisa update ☺️

Jangan lupa vote, satu vote dari kalian bisa membangkitkan semangat dalam jiwa kemalasanku wkwk.

Jangan lupa vote, satu vote dari kalian bisa membangkitkan semangat dalam jiwa kemalasanku wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Aswin membuka pintu, masuk ke dalam kamar dengan suasana remang. Tangannya menekan saklar lampu, matanya langsung tertuju pada sosok gadis yang sedang duduk meringkuk di atas kasur.

Aswin melangkahkan kakinya, tangan kanannya menenteng keranjang kecil berisi buah-buahan kesukaan Allura.

"Matiin lampunya,"tegas Allura tanpa menatapnya.

"Kata Alaska, lo belum makan."

Allura menoleh."Kenapa? Lo mau sok peduli?"desis Allura.

Moodnya berantakan setelah kejadian itu. Kadang Allura merasa sangat sedih, lalu berubah menjadi marah, lalu kembali sedih. Allura merasa dia akan mengidap bipolar jika lebih lama hidup.

Aswin berdecak."Peduli salah, cuek salah."Aswin duduk di sofa dekat ranjang. Mengambil satu buah jeruk.

"Gue nggak makan."

Aswin mendesis."Ini buat gue sendiri,"ucapnya sembari mengupas kulit jeruk.

Allura meneguk ludahnya saat Aswin mulai memakan jeruk itu. Sialnya, perutnya mengeluarkan suara. Allura belum makan sejak pulang dari rumah sakit.

Aswin terkekeh."Lo mau?"Aswin menyodorkan setengah jeruk yang masih tersisa.

Allura membuang muka."Mendingan lo pergi. Gue lagi pengen sendiri."

"Gue tau lo pasti sedih. Gue nggak ngelarang lo buat sedih, tapi jangan nyiksa diri lo. Lo nggak kasian sama Kakak lo? Dia sudah kayak orang stres."

Perkataan Aswin lagi-lagi membuat air matanya menetes."Buka mulut lo,"titah Aswin.

Allura membuka mulutnya dengan mata berkaca-kaca. Aswin menyuapi Allura.

Aswin berdecak, tangannya terangkat untuk menyeka air mata Allura."Udah. Air mata itu, nggak cocok sama lo."

Allura menggigit bibir bawahnya."Aswin. Gue takut."

"Takut kenapa?"

Air mata Allura semakin deras."Andi. Dia punya video gue. Gu-gue ta-takut dia nyebar video itu,"Isak Allura.

"Alaska tau?"

Allura menggeleng.

"Tenang aja."Aswin menepuk pundak Allura."Andi udah di penjara. Ponselnya juga di sita sama polisi."

Sementara di lain tempat Arkan sedang sibuk bergelut dengan otaknya.

Alaska nggak sama Stella malam itu.

Alaska bukan pembunuhnya Stella.

Stella bersama Aswin malam itu.

Nggak ada yang tau apa yang Alaska lakukan malam itu, bagaimana kalau dia bukan membunuh Stella, namun berusaha menyelamatkannya?

Choose Your Choice | End ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang