Terimakasih sudah mengikuti kisah ini sampai sejauh ini 😭💜Terimakasih juga buat yang selalu setia meninggalkan vote, itu benar-benar berpengaruh buat kelancaran ide aku😭💜 Sayang kalian banyak-banyak 💜
Semoga nantinya cerita Choose Your Choice bisa semakin rame, dan di lirik penerbit kesayangan mwehehehehe 😭💜
Okay. Sekian dari pidato saya. Selamat membaca🌻💜
Malam tahun baru. Malam dimana akan ada banyak kembang api yang menghiasi langit. Malam dimana tahun akan berganti.
Seperti janjinya pada Dokter Agatha, mereka berdua akan merayakan tahun baru bersama. Awalnya mereka ingin merayakannya di taman rumah sakit, tapi rencana mereka berubah.
Arkan bosan dengan suasana rumah sakit, tentu saja dia ingin mengawali tahun baru dengan suasana baru.
Pantai.
Agatha menolak keras tempat yang Arkan sarankan. Tapi, siapa yang bisa melawan keras kepala Arkan? Bahkan, bujukan Aluna pun tidak bisa. Arkan hanya akan merayakan tahun baru di pantai. Agatha memakaikan syal di leher Arkan. Angin pantai tidak terlalu kencang.
"Kamu nggak merasa dingin, kan?" Tanya Agatha duduk di sebelah Arkan.
"Enggak Dokter. Tenang aja."
"Kita ke tempat yang lebih tertutup ya?" Tawar Agatha. Entah sudah keberapa kalinya Agatha mengatakan hal ini.
Arkan berdecak."Saya nggak bakal mati karena duduk di pantai Dokter. Jangan memperlakukan saya seperti seorang pasien yang sedang sekarat," ungkap Arkan dengan nada yang terdengar kesal.
Amara, dan Agatha selalu saja memperlakukan dirinya seperti seorang pasien yang akan meninggal besok. Ini tidak boleh, itu tidak boleh. Arkan juga ingin bebas, dia ingin melakukan apapun yang dia inginkan. Arkan bosan duduk di rumah sakit. Arkan muak.
"Saya ingin menghabiskan sisa waktunya saya dengan bersenang-senang. Bukan duduk di rumah sakit. Saya muak, saya bosan."
Agatha tersenyum tipis."Baiklah. Jika itu yang kamu inginkan, saya akan berhenti bersikap seperti itu."
Arkan menyandarkan dirinya di kursi. Menikmati langit malam yang di penuhi bintang-bintang. Jam menunjukkan pukul 10.15 pm.
"Arkan. Kamu bilang, kamu tidak ingin di perlakukan sebagai pasien di rumah sakit. Baiklah, tapi kamu harus memperlakukan saya sebagai teman juga di luar rumah sakit. Bagaimana?" Tanya Agatha.
Arkan mengangguk."Oke. Kalau sama temen, bicara non formal boleh 'kan, Agatha?" Arkan tertawa pelan. Ini pertama kalinya dia memanggil nama Agatha tanpa embel-embel Dokter.
Agatha tersenyum."Oke. Bye the way. Aku ingin bercerita. Kamu mau dengerin? Sambil nunggu kembang api."
Arkan lagi-lagi mengangguk."Boleh. Nanti aku juga mau cerita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose Your Choice | End ✔️
Ficção AdolescenteFollow sebelum membaca ^_^ Ini kisah tentang Aluna yang terjebak di antara tiga most wanted sekolah yang saling bermusuhan, karena suatu tragedi. Alaska, pria kasar, egois, dan penuh misteri. Arkan, pria dengan selera humornya yang selalu membuat Al...