Jangan lupa vote, biar aku semangat updatenya 💜
Selamat membaca 💚
Alaska menenteng jaketnya di atas pundak, masuk ke dalam rumahnya dengan rambut yang berantakan. Tentang Aluna, Alaska meninggalkan gadis itu di ruang karaoke pribadinya. Dia sedang tertidur, Alaska tidak tega membangunkannya. Tidak, Alaska sebenarnya tidak berani.
Dia tidak mengingat apa yang terjadi kemarin. Saat Alaska bangun, dia sudah tertidur di sofa dan Aluna berbaring di sebelah sofa. Alaska berharap, tidak terjadi hal yang buruk kemarin malam.
Ketika Alaska masuk ke dalam rumah, dia mendapati ada banyak orang di rumahnya. Alaska mendongak, menatap Aileen yang usia kandungannya sudah menginjakkan usia 7 bulan. Wanita itu menatapnya, dengan tangan kanan yang memegang perutnya yang mulai membesar.
"Nanti sore akan ada acara 7 bulanan untuk calon adikmu. Kamu harus ada di rumah," ujar Anton.
Alaska berdecih."Adik? Saya hanya punya satu adik. Allura, hanya Allura."
"Dia Mama kamu. Itulah faktanya, kamu tidak bisa menolak hal itu," tegas Anton.
"Dia istri anda. Bukan Mama saya. Saya tidak pernah, dan tidak akan pernah menganggapnya sebagai Mama saya," sahut Alaska tak kalah tegas.
Anton menahan tangan Alaska."Apa kamu tidak tau cara menghormati wanita?"
Alaska menepis tangan Anton."Sebelum menanyakan hal itu pada saya, lebih baik anda tanyakan pada diri anda sendiri. Anda bahkan tidak bisa menghormati Mama saya," sinis Alaska.
"Saya menghormati istri saya."
Alaska terkekeh."Menghormati dengan cara, membawa wanita lain saat acara 40 harian Mama?"
"Kamu membenci Papa hanya karena hal sepele itu, Alaska?"
Aileen mengelus lengan Anton."Sudah sayang. Ini masih pagi, jangan membuatnya kesal."
"Sepele anda bilang?" Alaska melempar jaketnya ke lantai."Enggak ada anak yang senang melihat Ayah mereka menikah lagi! Anda hanya butuh satu bulan untuk mencintai wanita itu setelah kepergian Mama. Saya rasa, hal itu susah sangat cukup untuk membuat saya membenci anda." Alaska menubruk bahu Anton, lalu pergi ke kamarnya.
Anton hendak menyusul, tapi Aileen langsung menahannya."Alaska tidak salah. Ini kesalahan kita. Dia marah, itu adalah hal yang wajar."
Anton memijat pelipisnya."Aku pikir, Alaska akan memaafkan ku seiring berjalannya waktu. Tapi aku salah, dia semakin membenci ku. Bahkan tidak ingin memanggilku Papa."
Aileen mengelus lengan suaminya."Dia butuh waktu. Jangan terlalu keras, itu hanya akan membuatnya semakin membencimu."
"Aku hanya ingin melindunginya. Dia selalu bertindak semena-mena. Aku melakukan segala cara untuk melindunginya, menutupi semua kesalahannya dengan segala cara. Tapi dia tidak pernah berubah. Aku lelah, Aileen."
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose Your Choice | End ✔️
Teen FictionFollow sebelum membaca ^_^ Ini kisah tentang Aluna yang terjebak di antara tiga most wanted sekolah yang saling bermusuhan, karena suatu tragedi. Alaska, pria kasar, egois, dan penuh misteri. Arkan, pria dengan selera humornya yang selalu membuat Al...