|Bagian 12| Misteri kematian Stella

734 75 3
                                    


Selamat datang di kisah Aluna

Jangan lupa vote+komen kalau mau cepet update

Ayo, langsung aja baca

Ayo, langsung aja baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bruk!

Aluna jatuh tersungkur ke lantai. Seseorang mendorong punggungnya dengan keras, Aluna mendongkak. Beberapa siswa tampak menatapnya dengan sinis. Jangan lupakan Allura dan Aliya yang memimpin para gadis itu.

"Jadi, lo pacaran sama Alaska?" Tanya Aliya sinis.

Aluna menggeleng."Enggak. Dia bohong, aku benci sama Alaska. Aku bukan pacarnya."

Allura berdecih, menarik sejumput rambut Aluna. Memaksa Aluna mendongkak."Lo pikir, lo siapa bisa benci sama Kakak gue?" Allura mencengkram kedua pipi Aluna kasar."Gue bakal bebasin lo dari Kakak gue, asalkan lo keluar dari sekolah."

Aluna menggeleng. Dan menggigit tangan Allura, membuat gadis itu spontan memekik kesakitan.

"Pasti ini rencana kamu kan?" Aluna berdiri, menggeleng. Tidak percaya dengan apa yang Allura lakukan."Kamu segitu takutnya bersaing sama cewek cupu, dan miskin kayak aku?" Aluna tertawa pelan.

Allura mengepalkan tangannya.

"Lo kok nyolot banget sih, bangsat!" Aliya mengangkat tangannya, berniat untuk menampar Aluna. Tapi, sayang. Aluna tidak akan membiarkannya.

Aluna menahan tangan Aliya."Kalian yang mulai. Aku nggak suka keributan, tapi aku juga ga suka di ganggu." Aluna menyentak tangan Aliya kasar, kemudian beralih menatap Allura.

"Aku nggak akan keluar dari sekolah. Awalnya aku nggak tertarik sama gelar siswi terbaik." Aluna menarik napas pelan."Tapi, aku pastiin. Aku bakal dapetin gelar itu. Kamu yang akan kalah, bukan aku."

"Sialan lo, bangsat!"

Plak!

Allura menampar Aluna keras. Wajahnya memerah akibat ucapan Aluna. Beberapa siswi yang ada di sana diam-diam merekam kejadian itu.

"Gue bakal buat hidup lo ga tenang, disini!" Sungut Allura.

"Kayaknya lo yang nggak tenang disini, Allura."

Suara serak itu membuat suasana hening seketika. Aswin berjalan ke arah Aluna dengan kedua tangan di masukkan ke dalam saku, semakin menambah kesan cool pada diri Aswin.

Aswin menatap Allura sejenak, lalu menghembuskan napas."Lo nggak capek nyari masalah terus? Gue udah capek ngeladenin sikap lo yang semena-mena."

Allura berdecih."Lo diem. Ga usah ikut campur. Selesai kan masalahnya."

"Harusnya lo belajar lebih giat kalau ga mau posisi lo mundur. Bukan dengan cara murahan kayak gini."

Allura memutar bola matanya."Lo ngomongin diri sendiri?" Allura melangkah mendekati Aswin."Bukannya lo juga suka ngelakuin cara-cara licik buat mertahanin posisi lo?" Allura menyunggingkan senyumannya.

Choose Your Choice | End ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang