|Bagian 29| Pengakuan

535 53 72
                                    

Selamat membaca 💜

Maaf untuk kesalahan penulisan, atau typo. Bab ini langsung aku publish setelah di ketik, ga sempet aku revisi, karena malas 😭😂

And, ya. Jangan lupa vote.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pantai. Tempat melarikan diri dari segala masalah, tempat terbaik untuk melepaskan masalah. Desiran angin pantai, deburan ombak yang menyejukan mata dan hati, dan pemandangan sunrise maupun sunset yang bisa memanjakan mata.

Motor kawasaki ninja Arkan telah terparkir di parkiran, Aluna segera berlari ke pantai tanpa menunggu Arkan.

Tentang pernyataan Arkan tadi, Aluna tidak mengatakan apapun. Aluna tidak ingin memberikan harapan pada Arkan, saat dirinya sendiri belum bisa menyimpulkan siapa yang dia suka.

Arkan tersenyum."Gue benar-benar sesuka itu sama lo, Aluna. Gue bakal bahagian lo, dan ngelepasin lo dari Alaska."

Arkan menyusul Aluna, gadis itu sesekali terpekik pelan saat deburan ombak mengenai kakinya. Menghindar saat ombak besar datang, membuat celananya basah tekena cipratan ombak.

"Kak Arkan, ayo sini!" Aluna melambaikan tangannya, wajahnya berseri-seri karena senyuman lebar di wajahnya.

Arkan memasukkan tangannya ke dalam saku. Medekat ke tepi pantai."Gue nggak mau basah-basahan, Lun."

Aluna bedecak, menarik tangan Arkan ke tepi laut."Kayak anak kecil aja," decak Arkan.

Aluna mengembungkan pipinya."Yaudah, aku main sendiri aja."

Arkan menyentil dahi Aluna."Marah?"

Aluna menggeleng."Enggak."

Arkan melepaskan topinya, memakaikannya di kepala Aluna."Menurut kamus para perempuan, kalau perempuan di tanya terus jawabannya enggak, itu artinya iya. Kalau iya artinya enggak. Enggak juga bisa artinya enggak, dan iya juga bisa artinya iya."

Aluna tertawa."Aku perempuan aja nggak ngerti, apalagi Kakak."

"Gue bakal berusaha ngerti."

Aluna mengangguk, terbesit dalam pikirannya untuk mengisengi Arkan. Aluna membungkuk, lalu menyipratkan air laut ke pakaian Arkan, lalu tertawa puas.

"Awas ya, lo." Arkan hendak menyipratkan air laut pada Aluna, dengan cepat Aluna berlari menghindari Arkan.

Arkan mengejar Aluna, sialnya. Arkan tersandung tali sepatunya sendiri. Alhasil Arkan jatuh tersungkur di tepian pantai, pakaiannya basah.

Aluna menghampiri Arkan."Kakak ga p-pa?" tanya Aluna khawatir.

Arkan tersenyum miring, lalu menyipratkan air pada Aluna. Tak hanya itu, Arkan juga mengangkat tubuh Aluna ala bridal style. Aluna memeluk Arkan erat, saat Arkan ingin menceburkannya ke air."Nanti basah!" Aluna memekik, mengeratkan pelukannya.

Choose Your Choice | End ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang