|Bagian 60| Kesempatan

340 30 0
                                    

Terimakasih buat yang udah setia nunggu cerita ini💜

Jangan lupa vote dan komen biar aku semangat ngetiknya 😚

Selamat membaca. Maaf untuk typo dan lainnya 🤗

 Maaf untuk typo dan lainnya 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Aswin. Pria itu tampak ragu masuk ke dalam ruangan dimana Allura sedang di rawat. Aluna mengirimkan pesan padanya jika Allura melakukan percobaan bunuh diri. Aswin belum bisa memaafkan Allura, tapi Aluna memaksanya untuk menemui Allura dan meminta maaf padanya.

Aswin tidak tau kenapa dia harus melakukan ini. Aswin tidak merasa bersalah. Dia merasa dia tidak harus meminta maaf, jika ada yang harus meminta maaf maka orang itu adalah Allura.

"Mikir apa lagi?" Pertanyaan Aluna membuyarkan lamunan Aswin.

Aswin menghela napas. Menatap Aluna."Gue nggak bersalah. Kenapa gue harus minta maaf?"

"Ini bukan tentang siapa yang salah, Aswin. Lakukan ini demi kesehatan mental Allura. Aku mohon."

Aswin mengusap wajahnya gusar."Gue harus ngapain disana?"

"Cukup ajak aja Allura bicara. Aku yakin kondisi dia bakal lebih baik kalau kamu bicara sama dia," jawab Aluna berusaha menyakinkan Aswin.

"Oke," putus Aswin setelah berpikir."Gue ngelakuin ini cuma demi elo. Gue belum maafin dia, dan nggak akan pernah."

Aluna menganggukkan kepalanya. Dia mengerti kenapa Aswin belum bisa memaafkan Allura. Aluna sendiri juga belum sepenuhnya memaafkan Allura, dia ingin bertanya pada Allura kenapa dia membunuh Stella malam itu. Tapi Aluna tidak ingin menyusahkan Alaska lagi. Pria itu sudah cukup kesusahan karena rasa bersalahnya, belum lagi permasalahan keluarganya.

Aluna akan menunggu sampai kondisi Allura lebih baik lagi. Aluna tidak ingin menambah beban pikiran Alaska. Dia takut mental Alaska juga akan ikut terguncang karena semua permasalahan ini.

Aswin membuka pintu secara perlahan. Langkahnya terhenti karena melihat Aaron ada disana bersama Allura. Aswin menutup pintu secara perlahan, membiarkan Aaron dan Allura menghabiskan waktu bersama.

Aswin tau jika Aaron menyukai Allura. Terlihat jelas dari cara Aaron menatap dan memperlakukan Allura.

"Kenapa nggak masuk?" Tanya Aluna bingung.

Aswin meraih tangan Aluna, membawanya pergi dari ruangan itu. Aluna yang masih bingung hanya mengikuti Aswin dengan beberapa pertanyaan yang masih mengganggu pikirannya.

Aswin membawa Aluna ke taman rumah sakit. Mendudukkan Aluna di kursi panjang.

"Ada Aaron. Gue nggak mau ganggu waktu mereka,"jawab Aswin setelah duduk di sebelah Aluna.

Dahi Aluna bergelombang."Aaron?"

Aswin mengangguk."Gue yakin. Allura jauh lebih nyaman kalau bicara sama Aaron."

Choose Your Choice | End ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang