Bagian 1| Keberuntungan Atau Kesialan?

2K 159 468
                                    


Selamat membaca, maaf untuk typo dan lainnya.

Jangan lupa memberi vote setelah membaca untuk menghargai penulis :")

Semoga suka, terimakasih sudah mampir ❤

Semoga suka, terimakasih sudah mampir ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Menarik napas berkali-kali, menatap bangunan megah yang akan menjadi tempatnya menuntut ilmu. Aluna bukan golongan orang berada. Bisa bersekolah disini hanyalah keberuntungannya, kerja kerasnya tidak sia-sia, Aluna bisa mendapatkan beasiswa di sekolah ini.

Aluna memang kurang dalam fisik, tapi tidak dengan otak. Aluna adalah siswa yang berprestasi, bisa bersekolah di disini adalah keberuntungannya.

Namun, ada sedikit ketakutan dalam hatinya, di sekolah elit ini akan banyak orang yang tidak menyukainya. Akan lebih banyak hinaan yang dia terima, dan butuh lebih banyak kesabaran sekaligus keberanian.

Setelah merasa tenang, gadis berkacamata bulat dan rambut ikalnya yang sudah di kuncir rapi melangkah kakinya menuju area sekolah. Dugannya benar, baru saja melangkah Aluna mendapatkan tatapan sinis dari para siswa.

Mereka pasti berpikir, bagaimana Aluna bisa bersekolah disini.

Aluna berusaha untuk menghiraukan tatapan dan cibiran pedas mereka, telinga Aluna sudah kebal dengan cibiran-cibiran itu, matanya sudah terbiasa melihat tatapan sinis, dan menghina.

Aluna sudah terbiasa.

Bahkan, Aluna tidak memiliki keberanian untuk bertanya dimana ruang kepala sekolah, yang Aluna takutkan. Jika dia bertanya, bukannya menunjukkan jalan yang benar mereka akan menipunya.

Aluna berjalan menyusuri setiap koridor, Aluna bisa menemukan ruang kepala sekolah tanpa bantuan siapapun. Begitulah yang ada di pikirannya.

Namun, bukannya sampai di ruang kepala sekolah, Aluna malah sampai di tempat penampungan sampah.

Sial sekali nasibnya.

"Anak baru, ya?"

Aluna tersentak, menoleh ke kiri dan ke kanan. Darimana asal suara itu?

Apakah ada hantu di pagi hari?

"Di atas," Sahutnya menyadari kebingungan Aluna.

Aluna menoleh ke atas, dan benar saja. Seorang laki-laki duduk di atas pohon sembari menghisap rokok.

"Gila."

"Mau gue anterin? Gue salah satu badboy yang baik di sekolah ini." Laki-laki itu turun dari pohon, membuang puntung rokok ke bawah lalu menginjaknya hingga padam."Nanti kalau kebakaran bisa bahaya 'kan, hehehhe," Sambungnya.

Jika di lihat dari penampilannya sudah pasti laki-laki ini salah satu spesies badboy, namun Aluna ragu. Karena sifatnya tidak seperti penampilannya.

"Lo selain jelek, tuli juga?" Laki-laki itu mengibaskan tangannya di wajah Aluna.

Choose Your Choice | End ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang