|Bagian 42| Putus

449 45 8
                                    


Hayolohhh dari judulnya pasti dah tau apa isi bab ini 😂

Budayakan vote sebelum membaca ya sayangku 🤍 😌



Budayakan vote sebelum membaca ya sayangku 🤍 😌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Lo kenapa sih, Lun? Daritadi melamun terus?"Tanya Ayla duduk di bangkunya.

Sejak memasuki kelas Aluna terus saja melamun. Jika Ayla mengajaknya bicara Aluna hanya menanggapinya dengan anggukan, gelengan, dan senyuman tipis.

Hari ini, akan ada pengumuman penting di sekolah. Itulah sebabnya semua murid SMA MATAHARI harus merelakan waktu liburnya.

"Kamu lihat Kak Arkan?"Tanya Aluna.

Ayla menggeleng."Enggak. Dia kemana sih? Biasanya selalu nempel sama lo, sekarang kayaknya dia nggak pernah nempelin lo lagi deh."

Aluna menarik napas panjang."Entahlah, aku juga nggak paham. Kenapa hubungan aku sama Kak Arkan bisa kayak gini. Aku kangen dia,"gumam Aluna dengan raut wajah sedih.

Ayla menepuk pundak Aluna."Lun. Nggak bakal ada orang yang tahan kalau orang yang dia suka, sukanya sama orang lain. Kak Arkan juga gitu, mungkin dia menjauh karena dia sakit hati sama hubungan lo sama Alaska."

"Sampai kapanpun kita nggak akan pernah bisa bersama Ay. Aku sama Kak Arkan? Itu nggak mungkin."

Ayla berdecak."Kenapa engga? Gue heran sama lo. Kenapa lo lebih milih Alaska dari Arkan sih? Arkan jauh lebih baik dari Alaska."

Aluna tersenyum tipis."Aku juga nggak tau, Ayla. Kenapa hati aku milih Alaska. Dulu aku benci dia, tapi sekarang aku cinta sama Alaska."Aluna menatap Ayla yang menatapnya heran.

Wajar Ayla heran, mengingat bagaimana perlakuan Alaska pada Aluna pastinya Ayla sangat heran kenapa Aluna bisa jatuh cinta pada sosok Alaska. Bagaimana Aluna bisa menjelaskannya. Dia tidak tau kapan dan bagaimana Alaska berhasil merebut hatinya. Aluna tidak tau.

Perasaan ini datang tiba-tiba, dan tidak mau menghilang meskipun Aluna berusaha menghilangkannya.

"Alaska nggak seburuk itu, Ay. Aku tau, Alaska itu orang baik."

Ayla berdecak."Ya, terserah lo aja sih, Lun. Itu hak lo mau milih siapa, karena cuma lo aja yang tau perasaan lo. Gue sebagai sahabat, cuma bisa dukung lo."

Aluna tersenyum.

Ting!

Aluna mengambil ponselnya, pesan dari Alaska terpampang di layar ponselnya.

Keluar, gue di depan kelas lo.

Aluna berdecak, kenapa tidak langsung masuk saja? Biasanya juga Alaska sering menyeretnya keluar dari kelas. Aluna berjalan keluar dari kelasnya. Baru saja kaki kirinya keluar dari ambang pintu, tangan kekar Alaska sudah menggenggam tangannya. Seperti biasa, Alaska langsung menyeret Aluna untuk mengikutinya tanpa mengatakan sepatah katapun.

Choose Your Choice | End ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang