|Bagian 3| Azura

1K 99 314
                                    

Welcambek epribadihh.

Jangan lupa vote, jangan diem-diem bae. Karena di diemin itu ga enak :b

Kalian team mana nihh?

"Hah??" Aluna melongo mendengar pertanyaan Arkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah??" Aluna melongo mendengar pertanyaan Arkan. Bagaimana bisa berpikir seperti itu saat Aluna dan Alaska selalu bertengkar. Bahkan dalam mimpinya pun Aluna tidak pernah berpikir untuk menyukai Alaska.

Ganteng sihh tapi Aluna tidak menyukai sifatnya yang semena-mena.

Jika mereka berpacaran, mungkin itu akan tercatat dalam sejarah.

"Gue cuma nanya, lagian lo sama dia berantem terus sih." Arkan kembali menyeruput minumannya.

"Dia yang nyari masalah duluan, kasar banget. Pantas aja nggak da yang suka."

"Dia ga seperti yang lo kira, Al. Lo belum kenal Alaska, lo cuma kenal dia dari apa yang lo dengar."

Aluna mengernyit heran, bukannya Arkan tidak menyukai Alaska, ya?

Bisa di katakan kalau Aluna itu selalu update tentang informasi terbaru di sekolahnya, telinganya sering mendengar bisik-bisik kalau Aswin, Arkan, dan Alaska adalah musuh.

"Gue benci sama dia, tapi bukan berarti gue harus jelek-jelek'kin dia kan?"

Aluna kagum dengan sosok Arkan, berapa kali Aluna di buat kagum dengan sosok pria yang baik hati seperti Arkan.

"Kalian kenapa bisa musuhan?" Butuh keberanian besar untuk menanyakan pertanyaan sensitif ini.

"Ahh, Lun. Udah sore gue harus pulang. Makasih ya tehnya. Manis banget kayak gue." Arkan mengalihkan topik pembicaraan, yang artinya Arkan tidak ingin memberitahu Aluna tentang masalah itu.

Wajar saja, mereka belum lama saling mengenal.

Arkan bangkit dari kursinya."Besok, boleh gue jemput?" Tawarnya sebelum pergi.

"Eng-

"Oke, jam tujuh gue jemput. Jangan telat." Arkan memotong ucapan Aluna, segera berlalu keluar dari rumah Aluna.

Sementara Aluna hanya menggeleng, dia bingung.

Gadis seperti dirinya tidak pantas mendapatkan sikap seperti ini dari pria tampan seperti Arkan, Aluna sadar diri. Dia bukan orang yang pantas bisa berteman dengan Arkan.

Hanya saja Arkan selalu bersikap seolah-olah, Aluna sama seperti gadis-gadis cantik lainnya. Jika Aluna memiliki wajah secantik Allura, mungkin wajar jika Arkan bersikap seperti Sekarang.

Tapi kenapa?

Kenapa Arkan selalu membuatnya bingung.

Apa alasannya? Aluna takut. Arkan hanya menganggapnya sebagai hiburan saja.

Berbeda dengan Arkan yang sudah melajukan motornya keluar dari perumahan Aluna, senyumannya tercetak ketika memikirkan gadis lucu itu.

Arkan akui, Aluna memang tidak secantik gadis lainnya tapi Aluna punya keunikan tersendiri yang menarik Arkan ke sisinya.

Choose Your Choice | End ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang