|Bagian 65|Happy birthday Arkan

365 21 0
                                    

Holla..aku baru selesai UTS mangkanya baru bisa update hehehehe.

Jangan lupa vote sebelum membaca ya kawan.

Maaf untuk typo dan lainnya.

2 atau 3 bab lagi ending nih 😭

2 atau 3 bab lagi ending nih 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aswin. Kue mana yang menurut kamu paling cocok?" Aluna bertanya sambil menarik lengan Aswin, karena pria itu sejak tadi sibuk dengan ponselnya.

Besok adalah hari ulang tahun Arkan. Aluna ingin memberikan kejutan di tengah malam untuk Arkan. Aluna senang, karena keinginan Arkan untuk tetap hidup di hari ulang tahunnya terwujud. Aluna berharap, Arkan bisa bertahan lebih lama bahkan dia sangat berharap Arkan bisa sembuh dari kanker meksipun kemungkinannya sangat kecil.

Aswin menatap kue coklat berbentuk hati yang di hiasi stoberi di atasnya."Ini. Arkan menyukai coklat dan stoberi. Perpaduan yang sempurna."

Aluna menganggukkan kepalanya."Mbak, aku pesan yang ini ya. Tolong tambakan tulisan happy birthday Arkan ganteng, ya."

"Lo udah beli hadiah?" Tanya Aswin memasukkan ponselnya ke dalam saku.

"Belum. Hadiah apa yang bagus menurut kamu?"

Aswin mengedikan bahu."Gue aja minta bantuan lo waktu Mama gue ulang tahun."

Aluna berdecak."Apa ya? Aku takut bakal nyinggung perasaan Kak Arkan kalau belu hadiah yang salah."

"Waktu."

Aluna mengerutkan keningnya."Hah?"

"Kalian bisa menghabiskan waktu bersama. Akhir-akhir ini kalian jarang berbicara kan? Lo nggak mau Arkan tau lo sedih kan?"

Iya. Memang akhir-akhir ini Aluna jarang berbicara dengan Arkan. Aluna hanya berani menemui Arkan saat pria itu sudah tertidur. Aluna tidak ingin menangis di hadapan Arkan. Dia tau, Arkan pasti akan menanyakan kondisinya saat mereka berbicara.

Tentang Alaska. Kondisinya masih sama.

Allura? Gadis itu saat ini tengah menjalani terapi karena kondisinya mentalnya semakin memburuk setelah kecelakaan itu. Aluna jarang menemui Allura, karena jujur saya dia masih kecewa dengan Allura.

"Tapi. Kalau aku nangis dia hadapan Ka Arkan gimana?"

Aswin menggeleng, mengusap pundak Aluna lembut. Jangan lupakan tatapan yang sangat dalam."Nggak ada salahnya lo nangis di depan Arkan. Mau sampai kapan lo pura-pura baik-baik aja di depan Arkan? Gue yakin dia tau perasaan lo yang sebenarnya."

Aluna menundukkan kepalanya."Aku cuma nggak mau nambah beban pikiran Kak Arkan."

"Justru dengan lo menghindar, lo bakal nambah beban pikiran dia, Lun." Aswin menarik dagu Aluna, kini mereka saling bertatapan."Nggak ada yang paling berharga buat Arkan selain waktu. Lo tau kan dia nggak punya banyak waktu? Kalau lo emang mau ngasi hadiah terbaik, waktu adalah pilihan terbaik."

Choose Your Choice | End ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang