54. Beach Date

2.9K 363 83
                                    

"Achio, kapan kita ke pantai?"

"Nan—"

"Ada berita bahagia!!" Kara memekik keras lalu menghempaskan bokongnya ke atas kursi, meninggalkan suara gaduh yang membuat orang-orang melihat ke arah mereka.

Achio meliriknya malas. "Apa?"

Laki-laki yang perlu dipertanyakan kewarasannya itu berusaha mengatur napasnya. Sebelum berbicara, Kara menyempatkan meneguk minuman bersoda yang baru saja dia beli.

"Apaan?" Oza yang sudah tidak sabar sampai menendang-nendang kaki Kara dari bawah meja.

"Kata Bu Kantin, hari ini kita pulang cepet gara-gara guru mau rapat."

"Seriusan?" Mata Glenda berbinar senang.

Kara mengangguk-angguk sambil merangkul pundak Glenda yang duduk di sebelahnya. "Beneran, by. Kita bisa atur jadwal kencan."

"Kencan mata lo!" ketus Glenda, menggerak-gerakkan pundaknya agar tangan kurang ajar Kara menyingkir dari sana.

Oza melayangkan kepalan ke udara. "Biasanya info dari Ibu Kantin nggak pernah salah."

Melihat teman-temannya yang tampak senang, kini Vista menggoyang-goyangkan lengan Achio. "Bisa ke pantai!!"

"Nanti sore," jawab Achio.

Wajah Vista sepersekian detik berubah menjadi murung. Desmon yang melihat tingkah gadis itu mengernyit, sedari tadi Vista terus merengek minta ke pantai. "Nanti sore 'kan bisa."

"Takut hujan, sekarang aja udah mendung."

"Kalau hujan, besok-besok 'kan masih bisa. Jangan kayak hari ini terakhir kalinya lo bisa ke pantai."

Jawaban dari mulut Desmon membuat mereka semua tertawa, kecuali Achio dan Vista. Tatapan Achio tiba-tiba menajam, bahkan tangannya terkepal di bawah meja.

Hendak menjawab, tapi sentuhan dari tangan Vista seolah mengisyaratkan Achio agar diam. Menatap wajah Vista, gadis itu tampak memaksakan senyumnya.

Achio mengulurkan tangannya menyentuh puncak kepala Vista, membuat gadis itu kini menatapnya dengan pandangan terluka. "Pulang nanti kita ke pantai."

"Beneran?"

Achio mengangguk, mengulas senyum tipis lalu mengusap pipi Vista sebelum kembali fokus pada makanannya.

"Bucin," cibir Kara. "Mual gue liatnya."

"Iri bilang!" celetuk Glenda hingga membuat Kara mendengus. Tidak peduli pada tatapan yang diberikan laki-laki di sebelahnya, Glenda menatap bergantian antara Achio dan Vista. "Gue ikut, ya?"

"Boleh," jawab Vista penuh antusias.

Sedangkan Achio tidak bisa berbuat apa-apa setelah Vista menjawab begitu diikuti oleh pekikan senang dari Glenda, padahal dia hanya ingin pergi berdua dengan Vista.

"Gue juga ikut."

"Gue juga."

Kara dan Oza menatap Desmon, laki-laki yang ditatap sedemikan akhirnya menghela napas panjang. "Ikut."

***

"Bener yang gue bilang, hujan!" ketus Vista saat baru keluar dari dalam mobil milik Naresh yang dipinjam oleh Achio.

Desmon yang tadi duduk di belakang dengan Oza mendengus. "Yang penting sekarang udah nggak hujan."

Melipat tangannya di depan dada, Vista mengalihkan pandangan ke sekelilingnya. Saat dipulangkan lebih cepat tadi, hujan tiba-tiba mengguyur kota. Untungnya sore ini sudah reda walau awan di atas sana masih sedikit kelabu.

VistachioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang