Deon itu tergolong laki-laki yang senang disamakan dengan hewan. Ibarat kucing yang disuguhkan ikan, Deon jelas tidak menolak dan menyia-nyiakan kesempatan. Bisa dibilang, Deon salah satu laki-laki brengsek yang beruntung malam ini. Walau sedikit kesusahan membuka pintu bercat putih itu, akhirnya Deon bisa masuk ke dalam kamar Achio.
Menutup pintu dengan kaki, tidak perlu dikunci karena tidak akan ada yang mengganggu pikirnya. Dengan hati-hati Deon meletakkan tubuh Vista ke atas ranjang. Tangannya pelan-pelan menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Vista.
"Cantik," pujinya jujur. Sepertinya malam ini akan menjadi malam indah baginya, jarang-jarang dia mendapatkan yang seperti Vista.
Tidak mau membuang-buang waktu, Deon duduk di pinggir ranjang. Matanya meneliti tubuh bagian atas Vista yang masih terbalut sweater oversize berwarna coklat muda.
Sekarang dengan lancang Deon mengusap pipi lembut Vista. Tidak peduli dengan tindakannya yang jelas salah, Deon buru-buru melepas jaket dan kaus hitam yang dia pakai. Melemparnya asal hingga tubuh bagian atasnya sudah tidak terbalut sehelai benang.
"Wow!" Deon hampir memekik saat menatap tubuh gadis itu. Tangannya telah menyibak sweater yang dikenakan Vista, belum sepenuhnya terbuka tapi sudah bisa membuatnya melayang.
Dengan kasar akhirnya Deon berhasil melepaskan sweater yang dikenakan Vista, menyisakan tank top putih yang membalut tubuh mulusnya. Karena Deon termasuk dalam laki-laki berpengalaman, tidak butuh waktu lama dia sudah menindih tubuh Vista.
Perlahan-lahan membungkuk, menatap bibir merah jambu Vista dengan penuh minat. Hampir saja bibirnya menempel sempurna di atas bibir Vista, sebuah suara membuatnya terkejut dan menjauhkan tubuhnya.
Brak!
Deon menggeram marah dan menoleh ke arah pintu, di sana sudah ada Achio yang berdiri santai. "Lo ngapain sih?!" tanya Deon kesal. Harusnya tadi Deon mengunci pintu, dia sedikit menyesali kecerobohannya.
"Keluar!"
Sejenak Deon terdiam. "Maksudnya? Lo sendiri yang ngebolehin."
"Keluar!"
Deon menggeleng. "Tanggung, lo mau nyiksa gue?!"
Achio menatapnya tajam. "Nggak ngerti bahasa manusia? Gue bilang keluar!"
Dengan kekesalan yang hanya bisa dia tahan, Deon menjauh dari tubuh Vista lalu memungut kaus dan jaketnya yang teronggok begitu saja di atas lantai. Setelah memakainya dengan perasaan jengkel, dia berjalan mendekati Achio.
Deon menyeringai di hadapan Achio. "Jangan bilang, kalau lo yang mau nyicipin duluan?"
Achio tersenyum sinis. "Gue cuma nggak mau kamar gue dipake buat seneng-seneng."
"Habis pake pasti gue bersihin, gimana?" tawar Deon. "Nggak akan kotor, gue bisa ganti sama ranjang-ranjangnya kalau lo masih jijik."
"Keluar!!"
Laki-laki yang sudah dikuasai nafsu itu tidak menyerah begitu saja. "Cewek itu gue bawa pergi gimana?"
Karena Achio diam saja, Deon berjalan mendekati ranjang. Hendak menggendong Vista namun sebuah kalimat menghentikannya.
"Siapa yang ngizinin?"
Melihat tatapan Achio yang semakin tajam, nyali Deon menciut. Sesegera mungkin dia berlari keluar, meninggalkan Achio di dalam sana dengan Vista yang masih tidur di atas ranjang.
Setelah Deon keluar, Achio menatap layar ponselnya. Seulas senyum tipis terbit dari bibirnya karena sebuah foto telah berhasil dia tangkap. Rencananya berjalan dengan lancar, sekarang dia punya sesuatu yang mungkin bisa sewaktu-waktu menghancurkan Vista. Dia berhasil mendapat foto Deon dan Vista seolah melakukan sesuatu yang melanggar norma.
![](https://img.wattpad.com/cover/271238016-288-k7059.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Vistachio
Fiksi Remaja"Jauhin bokap gue!" "Maksudnya?" Vista memasang tampang polos, memuakkan. Achio menarik kerah seragam Vista, membuat kaki gadis itu sedikit berjinjit. "Gue benci manusia sok polos kayak lo!" desisnya tajam. Menjadi simpanan suami orang itu salah, ta...