31. Empat Mata

3.7K 429 441
                                    

Terhitung sudah tiga hari Vista tidak terlihat di sekolah, selain karena kondisi tubuhnya yang melemah juga karena paksaan dari Romeo. Vista baru boleh sekolah kalau kesehatannya membaik, dan hari ini dia bisa kembali bersekolah karena Vista sudah merasa jauh lebih baik.

Bruk!

Kuah soto membasahi seragam Vista saat seseorang tiba-tiba menabraknya.

"Maaf, sengaja."

Mengabaikan rasa panas yang menjalar di kulitnya, Vista mendongak menatap Gea yang tersenyum sinis di hadapannya.

"Kemarin-kemarin kemana aja?" tanya Gea berbasa-basi.

"Kangen sama gue?" Vista bertanya dengan nada sebal sambil berusaha membersihkan seragamnya dengan tissue yang selalu dia bawa.

"Dih." Gea meletakkan mangkuk sotonya di atas meja sebelum akhirnya menatap Vista. "Gue kira mati, tapi makin kesini lo kelihatan kayak orang penyakitan."

Tawa beberapa orang terdengar merendahkan Vista. "Kena karma 'kan lo?"

"Dikutuk sumpah seluruh wanita, jadi sakit-sakitan."

"Tau darimana?" Vista mendongak menatap Gea. "Gue sehat gini, buta mata lo?"

"Kemarin sakit."

"Sakit itu wajar, bego! Namanya juga manusia biasa, lo pikir gue manusia jadi-jadian?" Tidak ingin berdebat terlalu lama, Vista melenggang meninggalkan Gea. Dia hanya ingin membeli air mineral kenapa dipersulit oleh mereka semua?

Di meja pojok, beberapa pasang mata laki-laki menatap gerak-gerik Vista. "Gue kira dia berhenti sekolah."

"Gue malah mikirnya dia pindah ke SMA Trisakti." Oza berkomentar setelah menggigit kentang goreng.

Desmon mendorong tak minat piring makanannya. "Gue kasihan sama dia."

"Kenapa?" tanya Oza penasaran.

"Nggak tau, tapi mukanya minta dikasihanin."

Kara dan Oza tergelak. Maksud Desmon apa? Dia benar-benar kasihan atau sedang merendahkan Vista?

"Kara, yang sebarin foto itu siapa?"

Kara menyeruput mie rebusnya. "Foto yang mana?"

"Vista sama bokapnya."

Kara terbatuk-batuk, dia merampas jus alpukat milik Oza kemudian meneguknya sampai habis. "Bukan gue, tapi karena salah gue juga."

"Tau Gea, 'kan?" Kara bertanya hingga membuat Oza dan Desmon mengangguk. Jelas saja tau, Gea satu kelas dengan mereka.

"Gue sempet main game di ponselnya dia."

Oza dan Desmon mengangguk lagi, Gea memang sering meminjamkan ponselnya untuk teman-temannya yang ingin bermain game karena Gea senang mendownload banyak game.

"Terus gue lupa banget kalau di galeri ada fotonya Vista yang waktu itu iseng-iseng aja gue dokumentasikan."

"Gea pinjam ponsel lo?" Desmon menebak dan Kara membenarkan.

"Ceroboh banget, terus kenapa dia tau kalau itu bokapnya Vista?"

Kara tersenyum lebar. "Dia ngajak ngobrolnya seru banget, jadi gue nggak sadar ceritain ke dia."

"Bego, lo juga nggak sadar kalau diem-diem Gea ngirim foto itu ke nomornya dia?"

Kara menggeleng. "Gue sibuk banget, banyak game baru di ponselnya dia."

Ketiganya diam, sekarang mereka mendapati Achio yang fokus memperhatikan Vista dari tempat duduknya.

"Lo seriusan suka Vista?"

VistachioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang