Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 7 | Client Pertama
Setelah makan siang Aura berangkat menuju De'Breaf Cafe sesuai dengan jam perjanjian.
"Ok, semangat Aura! Awal hidupmu akan dimulai, huft ...!" Dengan yakin Aura menetralkan rasa gugupnya. Menatap gedung cafe yang akan menjadi awal dari hidupnya setelah kegagalan di hari yang lalu.
Tentu saja ia cukup gugup dengan perasaan yang masih tercampur aduk. Tetapi Aura tak mau kalah dengan perasaan itu saat ini. Ia masih berjuang dengan keras.
Setelah menetralkan semua emosi yang ada, pun Aura masuk kedalam cafe dan mencari VIP Room 12. Setelah menemukannya dengan bantuan pelayan cafe, Aura segera duduk dan menunggu client nya datang.
Beberapa menit kemudian sepasang kekasih membuka pintu ruangan.
Ya, mereka adalah client yang harus dilayani oleh Aura.
Tetapi begitu melihat siapa sepasang kekasih itu, seketika dunia baru yang Aura akan bangun roboh begitu saja.
"Ka ... kalian?" Dengan terbata-bata dan mata terbelalak tanda tak percaya.
"Apa kabar, Au-ra?" sapa calon pengantin pria dengan tatapan yang dingin.
Tak kalah dingin, calon pengantin wanita pun menatapnya remeh sembari menggandeng erat tangan sang pria.
"Hallo kak, apa kabar?" tanya wanita dengan senyuman manis. jelas senyuman itu bukan tanda ramah melainkan meremehkan.
Hah!
Gila!
Bisa-bisanya client pertama Aura adalah mereka. Pria brengsek yang meninggalkannya di hari pernikahan kami. Dan wanita licik dengan segala permainan kotornya.
Ya! Mereka adalah Leon Fernando dan Freyadella Swan. Mantan dan adik tiri Aura.
Tentu Aura berasa seperti disiram oleh lava panas yang mendidih dari inti bumi. Gemuruh emosi seolah meluap dengan sangat kuat. Dadanya kembali terasa sakit dan nyeri. Sungguh, permainan lelucon apalagi ini? Adakah komedi yang lebih gila dari semua ini?
