51 | Ethelbert

1.5K 67 5
                                    

🌹🌹🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

Chapter 151 | Tanggung Jawab Aura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 151 | Tanggung Jawab Aura

"Nyonya, taman ini sangatlah indah. Bunga-bunga musim dingin juga pada bermekaran dengan indah," celoteh Annie dengan begitu riangnya.

"Benarkah?" Aura tersenyum gemas melihat tingkah Annie yang terlihat begitu bersemangat.

"Apa kamu sangat menyukainya?" tanya Aura.

"Emh!" Annie mengangguk dan menatap Aura dengan nanar. "Aku benar-benar menyukainya." Senyuman indah dan lebar pun ditunjukkan

Aura pun terkekeh gemas melihat Annie. Lalu kembali terfokus akan bunga yang sedang dia rawat. Canda tawa antara Annie, Aura, dan Ahn terlihat dengan jelas. Mereka seolah menjadi tiga gadis yang bersahabat lama.

Jey bisa melihat itu dari belakang. Jey adalah anggota La cosa perempuan terbaik, tentu sikapnya berbeda dengan Ahn apalagi dengan Annie. Dia adalah wanita yang dingin dan kaku.

"Apakah kamu tidak capek?" Suara bariton yang tak asing menginterupsi.

Aura yang lagi asik melihat-lihat bunga pun menolehkan kepalanya ke sumber suara. Netra biru hazelnya yang cantik menangkap sosok yang begitu teduh dengan tatapan yang lembut dan seolah memuja. Siapa lagi jika bukan suaminya?

"Sayang?" celetuk Aura yang mendapati Andru semakin mengikis jarak di antara mereka.

Andru sudah berdiri tepat di depan istri mungilnya. Seketika dahinya berkerut tatkala melihat tangan sang istri sedang memegang sebuah pemotong ranting bunga mawar. Andru memandang istrinya yang sedang menatapnya dengan begitu polos.

Sedangkan para dayang istrinya itu sudah melangkah mundur untuk memberikan ruang bagi tuan dan nyonya mereka.

"Kenapa kau melakukan pekerjaan seperti ini?" tanya Andru tak suka.

"Apa?" Aura bingung. "Ini?" Aura mengangkat gunting tangkai bunganya.

Tak ada jawaban dari Andru. Dia hanya menatap istrinya semakin lekat. Aura yang melihat ekspresi suaminya ini entah kenapa terlihat begitu menggemaskan. Seperti seekor kucing yang marah tetapi ... sangat lucu!

BLACK CINDERELLA | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang