30 | The End

2.5K 96 9
                                    

🌹🌹🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

Chapter 88 | The End

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 88 | The End

Hari ini Alexandra datang lagi ke boutique untuk menemui Miss Kattie. Namun saat bertemu dengan Aura, Alexandra benar-benar bersikap sangat sopan layaknya bawahan dengan nyonyanya.

Tetapi, Alexandra tidak memanggil Aura dengan sebutan 'Nyonya'. Jika identitas Aura bocor karena ulahnya, tentu hari itu juga Alexandra akan melepaskan nyawanya.

Yah, setelah kemarin, Alexandra sudah tidak seperti Alexandra yang dulu. Dia secara tegas membantah rumor mengenai hubungannya dengan Andru.

Bahkan kini Alexandra akan marah jika ada yang mengganggu Aura. Dan tentang pertengkaran terakhir kalinya dengan Aura, berita itu tak menyebar. Dan Andru lah orang yang mencegah berita itu, untuk kebaikan Aura tentu!

"Nona Aura ...," panggil Alexandra.

Aura yang merasa terpanggil, menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang guna menatap sang pemanggil.

"Terimakasih, Nona. Terimakasih sudah memaafkan saya," tulus Alexandra.

Aura menatap lekat Alexandra. Dan sedikit menghembuskan nafasnya. 'Yah sepertinya Aura memang harus memaafkan. Lagi pula cinta hadir tanpa kita yang mau. Dan dia hanya wanita yang jatuh cinta.'

'Andru pun juga sudah memberitahuku bahwa tidak ada apa-apa antara mereka. Dan dilihat dari reaksi serta perubahan sikap Alexandra kemarin hingga sekarang, mungkin dia mendapat marah dan teguran keras dari Andru.'

Pikiran Aura berkelana sembari memandang Alexandra tanpa ekspresi. Setelah menyelesaikan berkelananya, Aura tersadar dan tersenyum.

"Aku tak menyalahkan hatimu yang mencintai suamiku. Aku hanya menyalahkan tindakan dan logikamu yang salah jalan. Aku harap kamu bisa menemukan cinta dan kebahagiaanmu, Alexandra," tulus Aura. Lalu Aura kembali melanjutkan jalannya.

'Yah, cinta memang membuat mati logika dan buta arah. Cinta sumber masalah! Benar kata Andru. Cinta adalah tiran yang kejam!' ketir Aura.

Kini dia juga menertawakan dirinya sendiri. Di mana hatinya sudah memilih untuk mencintai suaminya. Padahal Andru beribu kali memperingati untuk tidak menimbulkan perasaan yang katanya tak berguna itu.

BLACK CINDERELLA | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang