Only for 21+ who can enter this chapter!!! Please read wisely!!!
______________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 19 | Akhir Darvis
Byuurr ...!!!
Seember air lemon diguyur begitu saja diatas kepala Darvis.
"Hei! anak kecil. Kenapa kau mengguyurnya?" kesal Ludovic yang belum sempat beraksi tetapi malah didahului oleh Zever.
Zever memang sudah tak sabar sedari tadi. Dia benar-benar haus akan darah saat ini. Bahkan dia merelakan waktu main gamenya lagi. Jadi sudah sewajarnya dia mendapatkan kesenangan ini.
"Arghhhh ...!!!" teriak Darvis seketika bangun dari pingsannya.
Melihat Darvis menjerit kesakitan, tangan Zever langsung mencengkram kuat mulut Darvis yang sobek.
"Buka matamu lebar-lebar, brengsek!" ucap Zever kesal dan menamparnya. Dan kini Zever berada di belakang Darvis dengan memegang kepala si tikus gendut itu serta ia tarik dengan kuat.
"Apa kau sudah bangun dari tidur nyenyakmu?" tanya Andru dingin kemudian.
Darvis tak menjawab pertanyaan Andru dan hanya termangu kaku melihat kedua tangannya yang sudah lepas dari rantai yang membelenggunya. Namun meskipun begitu, ia tak bisa berbuat banyak untuk meronta. Karena saat ini ada sesuatu yang lebih menyeramkan yang akan segera terjadi.
Darvis bisa melihat itu dengan jelas. Membuat jantungnya berdegup kencang serta matanya yang melebar penuh rasa takut.
"Biarkan dia melihat velox!" ucap Andru.
Velox. Adalah sebutan dari kelima cheetah milik Andru.
"Ha ... ha ... ha ... baiklah, Tuan!" ucap Ludovic kegirangan. Kali ini Ludovic tak mau mengalah!
