Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 46 | Penumpasan Dargon
"Ok! aku siap." Andru tersenyum nakal.
'Apa yang ok? apa yang siap?' batin Aura bingung dengan hal klise itu.
Tak lama Aura merasakan ada daging lembut yang menyapu bibirnya. Dengan lembut seolah penuh dengan kasih sayang. Ciuman Andru saat ini berbeda, seperti seorang yang memuja dan ingin menyalurkan semua kegilaannya. Hangat, lembut, dan manis?
Kegilaan yang manis.
Bahkan sentuhan-sentuhan Andru juga berbeda. Tangan Andru mulai membelai halus setiap inci tubuh Aura. Meremas dan memainkan kedua buah dada Aura cukup membuat Aura seperti tersengat listrik kecil.
"Ugh ...," lenguh Aura saat lepas dari ciuman Andru.
Aura yang duduk menyamping di pangkuan Andru, memberikan akses bebas kepada lehernya untuk dapat disesap oleh bibir lembut Andru. Aura yang semakin merasakan sengatan-sengatan kecil mengadahkan kepalanya ke atas dengan tangan lentiknya yang meremas-remas rambut Andru.
Tangan Andru mulai melepaskan satu-persatu kemeja Aura. Aura saat ini mengenakan kemeja cream dan rok span selutut berwarna mocca. Meski Aura bekerja di rumah tetapi dia ingin berpenampilan formal, karena mungkin saja akan ada tiba-tiba dia harus rapat via video call dengan miss Kattie.
Saat kancing kemeja milik Aura sudah terbuka semua, Andru membenamkan wajahnya di dada Aura yang masih tertutup oleh bra. Dan disambutlah dengan lenguhan Aura.
"I want you now, baby cat." bisik Andru tepat di tengkuk leher Aura. Benar-benar membuat desiran meriang sampai keubun-ubun!
Sontak Aura membulatkan matanya dengan sayu. 'Bukankah semalam sudah? dan siang ini lagi?' gerutu Aura dalam hati, sialnya tubuhnya tak menolak!
Tanpa menunggu jawaban Aura, Andru membopong Aura ala bridal style yang masih mencumbu setiap inici dari bibir ranum kucing kecilnya itu. Entah Aura akan dibawa kemana, ia hanya bisa menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada sang predator buas yang sudah menancapkan taringnya di leher jenjang miliknya itu.
