Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 34 | Darknorth Masih Hidup
Hari semakin malam hingga kabut di hutan itu semakin menunjukkan batang hidungnya.
"Aneh! Tadi jelas-jelas mereka sedang menuju ke rumahmu tetapi kenapa tiba-tiba mereka menyerang di depan kita?" gumam Araldo dengan masih bertanya-tanya.
"Apa? Tunggu! kau melihat orang datang ke rumahku?" Tubuh yang masih terlentang di tanah dan mengalihkan pandanganya untuk melekat pada sosok yang duduk tak jauh darinya.
"Aku mendengarnya. Aku kira yang datang ke rumahmu adalah gerombolan tikus ini," terang Araldo.
Ya, saat itu Araldo mendengar adanya gerombolan yang datang ke rumah kecil itu. Jangan lupa bahwa indra anggota inti dan Andru sangatlah tajam, mengingat mereka adalah pilar kelompok besar La Cosa Lupo.
Gadis itu mengerutkan dahinya dan menebak-nebak apa yang terjadi. Dengan lekas gadis itu berdiri dan menghampiri salah satu mayat yang tergeletak. Menyibakkan rambut mayat itu untuk melihat sesuatu di belakang telinga.
"Sial!" umpat gadis itu.
Dia langsung lari kembali menuju rumah kecilnya. Melihat gadis itu berlari kembali, Araldo mengikuti gadis itu di belakangnya.
"Kau mau kemana? Hei!" tanya Araldo yang bergeming tanpa ada jawaban.
Hingga keduanya berada tak jauh dari rumah dan bersembunyi di balik pohon yang cukup besar. Mengamati rumah kecilnya dari jauh. Araldo yang ikut bersembunyi di belakangnya dan mengamati apa yang terjadi di depannya tak jauh.
"Siapa mereka?" tanya Araldo yang melihat segerombolan orang menggeledah rumah kecil milik gadis itu.
"Mereka adalah para tikus yang harus dibasmi," geram gadis itu dengan mengepalkan tangannya dan mata yang memerah menahan luapan emosi.
Melihat reaksi dari gadis itu, Araldo mengetahui bahwa gadis ini juga dikejar-kejar oleh kelompok.
"Kau kenapa bisa dikejar-kejar oleh mereka?" tanya gadis itu dengan mata yang masih menatap nyalang kedepan. Ditujukan untuk Araldo.
