37 | Chicago

1.8K 79 3
                                    

🌹🌹🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

Chapter 109 | Permulaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 109 | Permulaan

'TIK'

'TOK'

'TIK'

'TOK'

Suara dentuman jam tangan yang mengisi ruangan. Begitu sunyi, dingin penuh tekanan, dan suram.

Mata lentik seorang wanita akhirnya terbuka, sedikit terdiam untuk mengumpulkan semua tenaga dan pandangannya. Seorang pria yang duduk di sebuah sofa tepat di depan wanita itu, menarik sebelah sudut bibirnya ke atas.

Gerakan tangan yang pelan menggoyangkan sebuah gelas wine yang terisi lalu menyesapnya tanpa melihat ke arah wanita yang ada di depannya. Mata pria itu masih tertuju pada merahnya warna wine yang dia nikmati.

"Si-siapa kau?" sarkas wanita itu yang sadar dan melihat ada sosok pria yang duduk di depannya.

Pria yang sudah di pastikan memiliki tubuh yang jakung dan atletis, duduk dengan gagah dan misterius. Karena saat ini pandangannya masih kabur hingga tak jelas akan rupa pria yang kini ada di depannya.

"Freyadella Swan."

Suara beriton yang gagah dan seksi terdengar di telinga Freya. Bahkan kini pandangannya sudah sangat jelas sempurna, hingga tampaklah wajah pria yang duduk di hadapannya itu.

Pria paling tampan yang pernah dia temui.

'Apa dia pangeran kuda putih yang akan menyelamatkan aku dari tempat terkutuk ini?' batin Freya.

Selama beberapa hari ini Freya di sekap di sebuah penjara bawah tanah markas La Cosa. Tempat yang lebih buruk dari sebuah kolong tikus. Super kecil, kotor, lembab, dan segala macam bentuk deskripsi penjara bawah tanah yang menyaramkan.

Memang benar Freya tidak di siksa selama di markas, dan dia juga di beri makan serta minuman. Tetapi makan dan minuman yang di berikan sungguh tak layak untuk di konsumsi oleh manusia.

BLACK CINDERELLA | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang