Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 118 | Apa Kau Yakin Dia Mata-Mata?
"Aw ...!"
"..."
"Ugh ... bisa kah kau lebih plean?"
"Ck! Diamlah, jika kau bergerak maka rasa sakitmu akan bertambah."
"Lakukan dengan ... halus!"
"Hei jangan melihat ke arah sana, aku tak bisa melihatnya!"
"Apa kau mau menyiksaku?"
"Jangan banyak bicara dan menurutlah! Aku sudah capek tahu. Jangan banyak bergerak, agar aku bisa menyelesaikannya dengan cepat!"
'BRAK!'
"Apa yang kalian lakukan?" teriak seseorang begitu saja setelah mendobrak pintu.
Seketika Araldo dan Gia terkesiap, mendapati ada seorang pria yang menerobos masuk. Sungguh tak punya sopan santun!
"Apa maksudmu itu, Ludovic?" sarkas Araldo dengan rahang yang mengeras mendapati Ludovic masuk begitu saja di kamarnya tanpa adanya sopan santun.
'Dan lagi, kenapa playboy satu ini ada di sini?' Batin Araldo.
Ludovic sekarang benar-benar sudah mematung di ambang pintu dengan menatap Araldo dan Gia dengan canggung.
"Ah! Ma-maafkan aku," Senyuman Ludovic dilayangkannya dengan canggung, dan tangan kanan yang menggaruk tengkuk lehernya. Araldo kini berdiri dan menghampiri Ludovic dengan tatapan yang sangat tajam, sedangkan Gia masih duduk di atas ranjang.
Semakin dekatnya Araldo mengikis jarak antara dirinya dengan Ludovic, teman reseknya itu memalingkan pandangannya dengan canggung.
"Apakah kau tak punya sopan santun untuk masuk ke kamar orang lain? Haruskan dengan mendobrak begitu?" tanya Araldo tajam dan dingin.
"Ma-maafkan aku! Aku kira tadi kalian sedang bersenang-senang, Ja-jadi ...,"
"Jika kami memang benar sedang bersenang-senang apa kau akan menerobos masuk seperti itu? Bukankah itu semakin tidak sopan?" Araldo kesal kali ini.
