4 | Psychopath

3.8K 154 5
                                    

🌹🌹🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

Chapter 10 | Dunia Dalam Genggamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 10 | Dunia Dalam Genggamannya

Nabastala yang berlapis kini mulai menggelap. Membenamkan sang Raja Mentari untuk jatuh dari tahtanya dan memilih sang penguasa malam sebagai gantinya. Malam yang mendingin dengan kabut putih yang tebal, nampak menyelimuti sebagian bumi yang ada, termasuk tempat di mana Aura kini tinggal.

Tak terasa hari sudah malam dan Aura memutuskan untuk pulang dan beristirahat. Mengemasi segala macam peralatan pekerjaannya di kantor, Aura sudah bersiap untuk pulang. Di mana butik tempatnya bekerja juga sudah sepi dan gelap. Mungkin hanya tinggal Aura seorang saja.

Entah butuh berapa lama waktu yang terlewat, kini Aura sudah berada di apartemen tempatnya tinggal. Tempat tinggal yang tak terlalu mewah namun juga tidak kumuh. Cukup dan nyaman untuk ia tinggal seorang diri.

Harinya benar-benar berat, dia bahkan sudah menangis cukup lama di suite room tadi siang. Menatap pantulan bayangannya di depan wastafel kamar mandi, Aura memandangi matanya yang sembab.

"Sudah pasti orang-orang butik tahu kalau aku menangis setelah bertemu dengan klien yang tak lain adalah Leon," gumamnya lirih tanpa memutus tatapannya pada diri sendiri. "Ya ... itu sudah pasti. Bahkan sampai detik ini mataku masih sangat bengkak seperti ini!"

Sangat memalukan. Sekembalinya ia dari bertemu Leon dan Freya, Aura dapat merasakan tatapan penuh cemooh dan telisik dari rekan-rekan kerjanya di butik. Dan tentu segala macam rumor beredar di belakangnya.

"Haaahh ...!!!" deru napasnya panjang.

Pun Aura memilih untuk mengambil kantongan batu es untuk matanya. Serta berjalan ke arah kamar dan merebahkan diri di atas ranjang. Membungkus matanya dengan kantongan batu es, berharap esok pagi mata bengkak itu sudah tak ada lagi.

"Huft.., hari ini sungguh berat, Mom," lirihnya pelan seorang diri.

****

Tak seperti Aura yang merasa bahwa hari ini adalah hari paling menyedihkan kesekian baginya, namun di lain tempat ada yang mengira bahwa hari ini adalah hari paling indah dan cerah.

BLACK CINDERELLA | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang