Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 40 | Ayo Menikah!
"Apa seorang dokter diperbolehkan untuk merokok?"
Mendengar ada seseorang yang berbicara, Cindy hanya diam dan tak menolehkan wajahnya sama sekali.
"Apa kau menemuiku untuk membalas budi?" tanya Cindy dengan pandangan yang masih lurus kedepan dan santai menyesap rokoknya.
Gavino pun terkekeh mendengar pertanyaan dari Cindy. Tak hanya karena rupanya dokter dingin itu tahu siapa dirinya yang tiba-tiba mengikutinya ke rooftop, tetapi juga dokter itu secara mendadak berbicara informal dengannya.
"Cukup mengesankan karena kau mengenaliku, Dokter," kekeh Gavino.
"Aku melihatmu di lobi tadi. Dan tentu saja aku mengingatmu."
Dengan tak terduga Gavino sedikit mengulas senyum tipisnya, bahkan sangat tipis hingga hampir tak terlihat. Menatap punggung sang dokter cantik yang dingin itu, Gavino mengulas senyuman tertipisnya.
"Bicaramu lebih santai kali ini, tak terlalu formal. Apa karena aku bukan pasienmu lagi, Dokter?" tanya Gavino lagi dan kali ini tanpa jawaban.
Hal itu, pun membuat Gavino berjalan agar bisa berdiri sejajar dengan Cindy. Lalu ia menyodorkan ponsel miliknya tepat di hadapan dokter cantik itu.
"Tuliskan rekeningmu, aku akan membayarmu," ucap Gavino.
Dengan tenang dan masih belum ada jawaban. Cindy mematikan rokoknya dan menghadap Gavino dengan lekat. Kedua tangan yang masuk ke dalam saku jas putihnya. Bahkan rambut hitamnya tersapu angin, nampak indah.
"Aku tak butuh uangmu. Jika kau merasa aku menyelamatkan nyawamu dan ingin membalas budi, maka itu bisa kau lakukan hanya dengan satu cara." Cindy menjawab dengan sangat tenang. Datar tanpa ekspresi apapun.
