6 | Who Are You?

3.9K 154 2
                                    

Warning!!!

Only for 21+ who can enter this chapter!!!
Please read wisely!!!

______________________________

______________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

Chapter 16 | Siapa Kau Sebenarnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 16 | Siapa Kau Sebenarnya?

"Jangan pernah berteriak padaku dan jaga ucapanmu! Atau kau mau memastikan kalau aku bisa dengan mudah memisahkan lehermu itu dari kepalamu?" ucap Andru yang masih dengan amarahnya.

Melihat Aura yang bergetar, Andru melepaskan cengkramannya tanpa memutus tatapan tajamnya.

"Bersihkan dirimu, aku akan tunggu di ruang makan!" titah Andru yang langsung melangkahkan kakinya keluar.

Aura yang masih terbaring meloloskan setitik air matanya. Dadanya cukup terasa nyeri mengingat takdir yang mengikatnya. Bukankah Aura sudah lebih dari cukup untuk menderita? Tetapi sepertinya para Dewa tak berniat untuk menolongnya.

Itulah yang dirasakan oleh Aura saat ini. "Hikss ... Ibu, apa yang harus aku lakukan?" isaknya dalam kesendirian.

Tiga puluh menit berlalu.

Kini Aura sudah dalam kondisi tubuh yang segar. Ia juga telah mengenakan dress yang disiapkan oleh Andru.

Dress berwarna cream gelap dengan lengan pendek dan panjang tiga per empat. Wajah yang fresh tanpa makeup. Begitu cantik. Sangat alami.

'Ya Dewa! Kenapa bagian bawahku masih saja sangat perih?' batin Aura dengan sedikit meringis.

Oh, sungguh rasanya saat ini seluruh badan Aura remuk redam. Pria asing yang baru ia temui dua kali itu sudah mengoyaknya dengan sangat brutal dua kali di setiap pertemuan mereka. Tanpa kenal lelah dan ampun.

Dengan sekuat tenaga Aura berjalan menuju meja makan meski dengan menahan rasa perih dibagian pinggul, paha, bahkan intinya.

'Lihatlah, pria serigala itu! duduk manis sedangkan aku harus kesusahan berjalan karena ulahnya. Dasar buas!' umpat Aura dengan memandang Andru yang sudah duduk di tempatnya makan. Tentu dia tak punya keberanian untuk mengumpat secara terang-terangan!

BLACK CINDERELLA | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang