Warning!!! Only for 21+ who can enter this chapter!!! Please read wisely!!!
______________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 160 | Mission Cleared
Pada detik itu juga, Andru memerintahkan semuanya untuk langsung terbang ke New York. Di dalam private jet yang sudah di angkasa. Andru duduk di sebuah ruang tengah dengan pandangan yang menatap tajam ke depan.
Kakinya yang bersilang, kedua tangan yang memainkan cincin perak di jemari telunjuknya—cincin keluarga khusus untuk sang pewaris tahta. Andru mengeluarkan aura hitam yang pekat saat ini.
"Tuan," sapa Ahn yang diiringi oleh dokter Agnes.
Tentu Andru tetap membawa orang yang bertanggung jawab untuk berada di dekat Aura, tak terkecuali dokter Agnes.
Dokter Agnes adalah dokter yang bertanggung jawab atas kesehatan Aura secara pribadi dan eksklusif. Jadi dia wajib ikut kemanapun Aura dalam perjalanan.
Andru tak menjawab, dia masih menggelapkan tatapannya. Akibatnya, membuat Ahn dan dokter Agnes merasakan hawa yang begitu dingin, seolah pesawat yang mereka tumpangi ini akan jatuh membeku.
Ahn dengan memberanikan diri membuka suara setelah menelan ludahnya dalam-dalam. "Saya sudah mengganti dan membersihkan tubuh nyonya, Tuan. Dan dokter Agnes sudah memeriksa kondisi beliau," jelas Ahn.
Setelah menyelesaikan laporannya, Ahn memberi isyarat ke dokter Agnes untuk membuka suara untuk memberikan laporan mengenai kondisi nyonyanya itu.
'Astaga, pekerjaan ini begitu sulit,' batin dokter Agnes.
Dengan sifat yang profesional, dokter Agnes menjelaskan, "kondisi nyonya, baik-baik saja, Tuan, dia hanya sedikit syok dengan apa yang telah terjadi."
"Peristiwa tadi, mengingatkan nyonya dengan peristiwa penculikan yang pernah dialami oleh beliau, jadi nyonya membangkitkan kembali memori yang sudah hampir bisa dihilangkan olehnya."
