Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 163 | Tikus Kecil Sudah Tertangkap
"Auuuu ...!" gonggongan serigala terdengar samar.
Meski begitu cukup untuk menambah aura seram malam ini. Malam yang mencengkam.
Demi apa, saat ini tangan-tangan mereka sudah gatal! Maksudku para iblis itu.
"Siapa kalian? Lepaskan aku!" teriakan melengking dari seorang wanita memenuhi ruangan.
Mata wanita itu kini sudah tertutup. Tak hanya mata, tetapi juga seluruh tubuhnya sudah terikat.
"Sstt .... Jangan berisik, bitch! Hematlah suaramu untuk nanti." Ludovic pun bersuara dengan gelak tawa yang mengerikan.
Tanpa basa-basi Ludovic pun membuka ikatan kepala wanita itu. Wanita yang sudah kurang ajar menjadi tikus hampir selama empat tahun.
Wanita itu pun mencoba itu membiasakan matanya dengan cahaya yang remang-remang ini. Seketika tubuhnya pun bergetar melihat sedang ada dimana dia saat ini.
Ruangan yang dipenuhi dengan alat-alat menyeramkan mulai dari pedang, kapak, dan lain sebagainya. Hingga matanya tertuju kepada sosok yang kini tengah duduk dengan gagah di depannya.
"Tu-tuan?" sapa wanita itu. Matanya menangkap sosok Andru yang sedang duduk bagai seorang raja yang kejam.
"Tuan, sebenarnya i-ini ada apa? Kenapa saya diikat? Apa kesalahan saya, Tuan?" Dia sudah ketakutan dengan amat sangat saat ini.
"...." hanya ada keheningan. Andru benar-benar sudah menggelap kali ini.
Berani-beraninya tikus kecil ini tidak tahu diri? Harusnya dia mengakui kesalahannya dan memohon ampun. Meski kematian tetap akan menjadi takdirnya, tetapi mungkin Andru akan berbaik hati meringankan kesakitan saat kematian takdir itu datang.
"Ternyata kau sungguh tidak tahu malu—" Suara Andru terdengar begitu dingin. "—Annie Koldine."
Seketika tubuh Annie membeku melihat tatapan dingin dari mata amber Andru—bak serigala yang sedang marah dan mengoyak daging mangsanya.
