Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 61 | Pertemuan Ketiga
"Bolehkah saya bergabung dengan anda untuk makan siang?" tanya Alexandra dengan manis.
"!!"
Seketika Ahn dan Jey mengerutkan keningnya. Tentu saja mereka tahu siapa itu Alexandra. Model cantik dan seksi yang dekat dengan tuannya itu juga mengetahui bahwa Aura adalah nyonya Castiello. Tetapi alih-alih memanggil dengan sebutan 'nyonya' Alexandra justru memanggil 'nona'?!
Saat ini tak ada siapapun di lantai ini! Jadi tak sepatutnya Alexandra terus berpura-pura tak tahu, bukan?
"Silahkan." Setuju Aura diiringi oleh senyuman. Suaranya begitu ramah.
Melihat sikap nyonya, baik Ahn dan juga Jey, pun harus menelan lagi ketidaksukaan panggilan yang disematkan Alexandra untuk nyonya mereka.
"Terimakasih, Nona Aura." Jawab Alexandra tersenyum dan mengambil kursi di depan Aura.
Aura tak selalu makan di restoran ini. Tetapi hari ini sangat sibuk, jadi Aura memilih restoran terdekat. Dan jika tiap makan, Jey selalu menyewa satu lantai penuh untuk Aura, jelas demi keamanannya.
Dan ini bukan pertama kalinya ada yang menerobos masuk dan menginterupsi ritual makan siang Aura. Sebelumnya Freya dan Leon juga melakukan hal yang sama, di tempat yang sama. Menyebalkan sebenarnya.
"Nona Aura, saya benar-benar kagum dengan desain Anda. Itu sangatlah indah dan saya sangat menyukainya," ucap Alexandra. Masih begitu ramah dengan senyuman.
Namun tak ada balasan sama sekali dari Aura. Aura hanya diam dan makan dengan tubuh yang tegap dan anggun berwibawa. Merasa ada yang mengawasinya, Aura mengedarkan pandangannya kepada wanita di depannya yang menatapnya.
"Kita sedang makan, Nona Alexandra, Tak beretika jika makan sambil berbicara," jawab Aura dan tersenyum simpul lalu melanjutkan makan siangnya.
'Apa dia mengatakan aku tak beretika?' Alexandra yang mendapat penghinaan itu menggigit bibir bawahnya kesal. Ditambah pemandangan di depannya, Aura yang dilayani oleh Ahn dan dijaga ketat oleh Jey membuat Alexandra semakin meremas pisau dan garpu di tangannya.
