Warning!!! Only for 21+ who can enter this chapter!!! Please read wisely!!!
______________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 79 | Siapa Dalangnya?
"Ngomong-ngomong dimana Ahn atau Jey?"
Aura menyesal menyadari situasi ini sedikit lama, bahwa tidak terlihat batang hidung Ahn atau Jey yang terlihat. Ini semua akibat adanya Andru dengan sikap yang berubah drastis ini. Membuat fokus Aura jadi hilang.
Andru memandang Aura tanpa menjawab langsung, seolah menimbang sesuatu. Andru ingin memberi tahu karena Ahn dan Jey sudah seperti teman dekat bagi istrinya. Dan disisi lain Andru tak mau istrinya jadi khawatir.
"Ahn sedang dirawat di lantai bawah kita. Dan Jey sedang ada di kantor." Jey di markas maksudnya, tapi tak mungkin Andru bilang markas, 'kan?
"Apa? Apa yang terjadi dengan Ahn?" Aura terperajap kaget mendengar itu. Bagaimana tidak? Bahkan dia tak tahu Ahn terluka. Saat itu Aura tak sadar dan syok akan apa yang terjadi, hingga dia tak mengindahkan apa yang terjadi di sekelilingnya.
"Tenanglah, Ahn juga memiliki luka yang sama denganmu. Dan dia juga sudah mendapat perawatan," tenang Andru.
Dengan tatapan yang nanar, Aura menangkup lengan Andru yang duduk disampingnya. "Aku ingin melihat Ahn."
"Tidak!"
"Ta—" Aura ingin membalas namun terinterupsi begitu saja oleh Andru.
"Aku tak mengizinkanmu untuk keluar dalam ruangan ini. Dan sebaiknya kamu menurut. Aku tak suka dibantah!" peringatan, Andru layangkan.
Aura menggigit kecil bibir bawahnya, dan dengan terpaksa Aura menuruti suaminya. Dengan pelan Aura menundukkan kepalanya.
Andru hanya menatap Aura dengan tajam dan tegas. Bahkan seolah tidak terpengaruh oleh perubahan wajah istrinya yang tampak sedih itu.
