Only for 21+ who can enter this chapter!!! Please read wisely!!!
______________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 25 | Cinta Adalah Tiran Yang Kejam
Malam tiba, dan dewi pun menyapa sayup-sayup. Aura yang berada di beranda kamar menatap nabastala yang penuh akan bintang. Ya! Hari ini sang nabastala begitu indah, bahkan sang dewi tak sedingin yang sudah-sudah.
Tetapi meski suasana yang menyejukkan itu, entah kenapa pikiran dan hati Aura begitu rumit. Tenggelam dalam resahnya sendiri. Mengenang pemandangan tadi siang.
Siapa dia? Apakah dia cintanya? Lalu jika dia cintanya kenapa menikahiku? Kenapa mengikatku dengan janji suci? Ah benar janji ini tak sesuci itu! Ini hanya permainannya.
Tetapi kenapa ulung hati ciptaannya begitu perih? Sakit! Sesak!
Semalang itukah diriku? Putri yang dibuang oleh pangerannya, lalu ditemukan oleh iblis dan dijadikan tawanannya. Bahkan kini aku tinggal di sangkar emas.
Tangan Aura menggenggam erat. Hatinya yang penuh luka tak ingin mengharapkan seseorang untuk mengobatinya.
Karena harapan hanyalah sebuah ilusi!
Andru yang datang ke kamar, melihat gadis kecilnya mengenakan gaun tidur sutra putih, hanya menatap bulan yang hampir tak nampak.
Rambut panjang coklatnya menari-nari dengan lembut, ulah sang angin yang nakal hingga terlihat seperti tirai yang lembut. Pemandangan yang terlihat begitu memilukan.
Dan itu mengingatkan dirinya akan gadis dengan balutan gaun putih dengan sebotol wine, menatap pilu lautan dingin yang tenang seakan ingin melahapnya. Gadis yang dari belakang menampakkan darah keputusasaan beberapa minggu yang lalu.
Ya saat ini Aura tampak persis dengan Aura yang ada di pantai Miami. Gadis yang menyerahkan mahkotanya. Gadis yang penuh dengan pilu.
