Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 154 | Peresmian
"Saya harap dengan adanya wilayah Duchy di tiga titik belahan dunia bisa memberikan manfaat dan membantu dunia dari segala macam aspek. Baik dimulai dari kehidupan sampai kematian."
"Salah satunya adalah North Duchy yang berpusat Washington, D.C, sebagai pusat wilayah dataran Amerika Utara."
"Kami Castiello, akan siap mengulurkan tangan kami untuk dunia."
Andru berdiri tegap dan gagah di atas podium. Aura kepemimpinan yang kental membuat dia tampak lebih perkasa bak seorang kaisar yang agung.
Andru berpidato untuk peresmian North Duchy yang berlangsung malam hari ini. Di akhir kalimat yang menggema, Andru mengangkat segelas champagne untuk bersulang.
Peresmian North Duchy, berakhir dengan sangat meriah dan elegan. Semua orang bersuka cita akan terbukanya wilayah Duchy ini. Tentu keuntungan akan melimpah ruah setelah pembukaan wilayah ini.
Mulai dari ekonomi, kesehatan, pertahanan, dan segala macam aspek akan meningkat. Itu memang yang terlihat. Tetapi, Andru jelas secara tidak langsung menjerat semua orang paling berpengaruh di dalam mega proyek ini.
Duchy bagai sebuah perangkap tikus yang super besar. Dalam sekali jepretan, maka bisa mengurung ribuan tikus sekalipun. Licik, sadis, berdarah dingin, dan bengis? Itulah Andru.
Aura tentu tahu bisnis apa yang dijalani oleh Castiello. Mulai dari bisnis putih hingga ke hitam. Semenjak Aura di ceritakan tentang semuanya oleh Beatrice, dia perlahan mulai memahami dan menerima dengan lapang dada.
Bahkan kini Aura telah mulai memperhatikan beberapa urusan Castiello lebih dalam. Meski tak turun tangan, setidaknya dia tahu sedikitanya tentang informasi Castiello melalui Agusto.
Seperti saat ini. Bahwa Andru menggadang-gadang proyek Duchy—Aura mengetahuinya. Apa Aura tahu maksud Andru? Tentu belum, sayang.
"Suamiku memang tampan dan terbaik," puji Aura yang mengamati Andru—berdiri di atas podium dengan gagah.
