27 Agustus 2021
•••
Saat keluar dari mobil, di mana keduanya akan menunggu taksi online yang dipesan plus Juan mulai menelepon pihak bengkel, mata Shafa menangkap penampakan sesuatu yang pink di kejauhan. Bukan penampakan tak kasat, melainkan makhluk nyata yang baru saja keluar mobil kemudian dihampiri enam anak-anak di sana.
Itu ... Baskoro?
Dia baru sembuh sakit, dan sudah jalan ke sini untuk menjemput anak-anaknya? Shafa terus memperhatikan mereka yang berbincang, karena jauh ia tak terlalu mendengarnya, tetapi gestur Baskoro seakan tengah membanggakan rambutnya, dilihat dari gaya sisir ke belakang dan wajah sombong itu.
Hilih!
Lalu, tiba-tiba asyik memperhatikan, anak-anak memandang ke arahnya yang otomatis membuat Baskoro ikut memandang. Shafa jadi canggung, membuang wajah ke samping, tetapi tampak mereka mulai menghampiri Shafa. Aduh ... ada apa, nih?
"Ibu!" sapa si kembar dan teman-temannya, Shafa menyapa balik dengan senyum hangat.
Meski menatap Baskoro yang mukanya bikin gedeg, dongkol.
Namun, Shafa tak ingin jahat, terutama di depan Juan. "Pak Baskoro, Bapak sudah sehat, ya?"
"Menurut kamu?" Baskoro jutek menjawab, ia mengangkat sebelah alisnya yang tebal dan membuat Shafa ingin mencubit tummy besarnya. "Saya gak sakit dari kemarin-kemarin, sama sekali, oke?"
Mau Shafa bejek-bejek rasanya.
"Ish, Papi!" Si kembar menggeram sebal. "Cepetan bilang!"
Baskoro menghela napas. "Oke, saya ... mau minta maaf atas apa yang terjadi kemarin, saya ... orangnya memang mean, padahal kamu cuman mau bantu saya dan anak-anak." Cepat juga berubah? Secepat itu? Apa karena dipaksa anak-anaknya?
Jelas dipaksa sih!
Baskoro lalu memaksakan senyum. "Terima kasih ya, Bu Shafa."
Shafa balik tersenyum. "Baik, Pak. Terima kasih kembali."
"Saya permisi dulu."
"Eh, Baskoro!" Semua mata menoleh ke Pak Juan yang tiba-tiba memanggil Baskoro hingga mereka berbalik lagi. "Hai!" Baskoro mengerutkan kening sambil menatap Juan dari atas ke bawah.
Wajahnya bingung.
"Ha-hai?" Baskoro tampak canggung, dan menatap dua anaknya, pun berbisik. "Guru kamu itu?" Keduanya mengangguk.
Namun Baskoro merasa hawa-hawa aneh dari nada bicaranya yang terlalu friendly untuk guru dan wali murid.
"Ini aku, Juan." Juan? Juan siapa? Baskoro masih menatap bingung dan Juan masih sok akrab padanya. Shafa menatap keduanya bergantian dan sadar, Baskoro tampak tak mengenali Juan. "Juan, teman sekelas kamu, kamu ketua kelas di kelas. Ketua kelas paling tegas dan berwibawa, kamu ingat? Juan, nerd yang suka duduk di pojokan."
Wow, what a glo-up? Juan dulu seorang nerd? Shafa kaget.
Namun, ada hal yang lebih mengagetkan. Ketua kelas? Tegas? Berwibawa? Kenapa Shafa tak melihatnya saat ini? Apa itu alasan Juan bilang Baskoro banyak berubah?!
"O ... oh ya ...." Baskoro tampak tersenyum dan manggut-manggut. "Gak inget. Selamat siang, Pak, Bu, pemisi!" Dan Baskoro berbalik sambil melengos begitu saja mengajak anak-anak.
Lho, heh?!
Shafa dan Juan cengo karena tingkah Baskom itu.
"Ish, Papi!" Si kembar tampak kesal dengan ayahnya, meski mereka kemudian menatap Juan dan Shafa.
"Kami permisi, Pak, Bu!" Mereka menyalami guru mereka satu persatu sebelum akhirnya berlari mengejar Baskoro dan memasuki mobil.
Shafa menoleh ke Juan yang menghela napas. "Hah ... dia lupa sama saya. Saya wajarin, sih karena memang nerd dan pendiam kayak saya di masa lalu susah orang inget, dilupakan."
"Yah ... tapi mungkin aja karena perubahan kamu ngagetin dia, glo-up," gumam Shafa tanpa sadar.
Juan menatapnya bingung dan Shafa merutuki apa yang dikatakannya, Juan tersenyum ketika melihat wanita muda itu salah tingkah. Ia lalu melihat ponselnya.
"Ah, astaga, taksi online-nya kok di-cancel?" Juan kesal melihat ponselnya dan tak lama pihak bengkel datang membawa mobil Juan.
"Maaf, ya, Bu Shafa."
Shafa tersenyum lembut. "Enggak papa, kok, Pak." Kan terpenting bagi Shafa bersama Pak Juan!
Saat mobilnya mulai menjauh Juan kembali memesan ulang taksinya, dan saat itulah mobil lain kembali. Mobil yang Shafa kenali milik siapa.
Lho, ayah si kembar datang lagi?
BERSAMBUNG ....
•••
Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA DAN DUA BOCIL KEMBARNYA [B.U. Series - B]
Romance18+ Baskoro Ubait, aka Baskom, adalah makhluk berspesies duda, dengan dua bocil kembar pengantinnya yang imut tiada duanya. Baskom hobi selfie, badannya gemoy (dilarang menyebut gembrot), berisi gitu (tulang ya, bukan lewmawk, katanya), tidak sixpac...