Chapter 53

813 154 9
                                    

24 September 2021

•••

"Iya, Baskoro. Itu semua bener, aku keluar dari sekolah dan aku bakalan tunangan sama seseorang pilihan ayahku." Mata Baskoro membulat sempurna melihat balasan Juan yang ia tanyai soal kebenaran itu.

Begitu saja?

"Tolong sampaikan maafku kepada Shafa, maaf aku enggak bisa membawa hubungan kami ke jenjang yang lebih serius."

Apa-apaan ini?!

"Kalian saling cinta kan?" Baskoro membalas dengan tangannya yang mulai memanas, geram. "Kamu enggak jelasin ke ayah kamu soal kalian huh? Kenapa kamu pasrah begitu aja sama hubungan kalian? Aku tahu kalian saling cinta tapi kenapa? Aku paham, aku mengerti pastinya setiap anak ingin membahagiakan orang tuanya, tapi bukan berarti orang tua enggak memikirkan kebahagiaan anak. Sudah kamu jelasin semuanya pada ayah kamu huh? Shafa menunggu kamu di sini, penuh harap, dia cinta banget sama kamu dan kamu pun pasti sama kan? Gak adakah perlawanan membuktikan kisah cinta kalian?!!!!" Baskoro membalas panjang lebar, penuh emosi yang menggebu.

Ia tahu pasti Juan memang dalam pilihan berat karena itu permintaan ayahnya, tetapi tak bisakah menjelaskan lebih dahulu? Kadang tak seharusnya seorang ayah memaksakan kehendak pada anak mereka, semua orang pun punya hak memilih cara hidupnya sendiri, tapi kenapa?

"Dia tadi nangis karena kamu, Juan."

"Tolong, hapus air mata dia, Baskoro." Juan membalas Baskoro, nadanya begitu pasrah hingga membuat Baskoro kesal bukan main. "Biarkan dia benci samaku, dan tolong jaga dia."

"Kamu ini laki-laki bukan, sih?!" Baskoro mendengkus, emosinya menggebu-gebu.

"Aku memang pengecut, Baskoro. Aku tau itu. Pria sepertiku memang enggak pantas bersanding dengan Shafa, karena aku memang pengecut!" Baskoro rasanya ingin melemparkan ponselnya karena betapa menyebalkan Juan. "Maaf."

"Tolong beritahu alasan sebenarnya kenapa kamu bener-bener enggak bisa mempertahankan hubungan kalian?" Baskoro bertanya, emosinya mulai berangsur hilang karena ia tahu Juan di masa lalu, meski cupu dan pendiam Juan bukan tipe pengecut bahkan terbilang memiliki pendirian yang kuat. Ada nada aneh di ketikannya, dan Baskoro merasa ada hal janggal di sana.

"Ayahku sudah meninggal dunia, dia sudah tenang di sana, dan permintaan terakhir dia adalah aku bersama teman masa kecilku." Mata Baskoro membulat sempurna dan kini malah ia yang merasa bersalah karena hal itu. "Tolong jangan beritahu ke Shafa, biarkan dia benci aku karena hal ini, dia pantas mendapatkan yang lebih baik."

Mata Baskoro memicing. "Pertama-tama, aku minta maaf karena sudah memarahi kamu karena pilihan pasrah kamu itu, dan aku turut berduka atas meninggalnya ayah kamu. Tapi kamu tahu, lebih baik jujur saja soal itu ke Shafa, kamu bodoh membuat dia membenci kamu, dan itu efek samping terburuk bagi mental dia, kamu sadar akan hal itu? Dia bisa saja trauma akan cinta, dia bisa saja mati rasa, dia bisa saja depresi karena ditinggalkan dengan alasan yang menyakitkan. KAMU MIKIRIN SOAL HAL ITU?!"

Baskoro membuat capslock di kata-katanya terakhir, dan di seberang sana ia harap Juan tertampar hingga sadar apa kesalahannya.

"Justru lebih baik kamu jujur, dia pasti mengerti, dan sekalipun itu sakit buat dia--itu gak sesakit ketika dia harus membenci orang yang dicintainya karena sudah sangat menyakitinya. Aku yakin dia wanita kuat dan tegar, jangan membuat dia hancur dan terluka hingga tak bisa tersentuh karena rapuh!"

Juan online, pesan pun terbaca, tapi tak ada balasan. Baskoro yakin ia menyadari kesalahan fatalnya.

"Trauma akan cinta itu menyakitkan, Juan. Jangan membuat seseorang terkena itu lagi. Aku mengalaminya dan harusnya kamu tahu efeknya bagaimana."

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

DUDA DAN DUA BOCIL KEMBARNYA [B.U. Series - B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang