Chapter 10

1.7K 227 8
                                    

11 Agustus 2021

•••

Sesampainya di restoran bertuliskan khusus vegetarian dan vegan di sana, Baskoro sudah menatap ngeri karena betapa tak sukanya dirinya pada sayur. Namun anehnya, anak-anak tampak biasa saja, dunia rasanya terbalik karena malah yang tua ogah dengan sayur. Memakirkan mobil, mereka pun keluar dari sana dan memasuki area restoran.

Mata Baskoro menatap ke mana-mana dengan syok, yang ia lihat kesannya hanya hijau, hijau, dan hijau.

Salad, salad, salad.

"Papi, ayo!" Baskoro nyaris terdiam dengan syok sampai si kembar menarik ayah mereka untuk duduk di salah satu meja yang kosong, Baskoro meneguk saliva dan duduk di kursi yang tersedia di sana.

Baskoro benar-benar cengo dengan keadaan sekitar, baunya pun sangat ... sangat healthy. Seorang pelayan menghampiri mereka dan memberikan papan menu padanya dan Baskoro sudah ngeri dengan isinya sebelum melihat.

Ia yakin hijau hijau semua.

"Kami mau spageti, ya."

Weh ada spageti? Baskoro melihat papan menu. Ah benar, spageti sayur, tapi tak kelihatan seram baginya yang tak suka sayur. Dan oh ada banyak menu mirip fast food seperti burger dan sebagainya. Ia rasa sayurnya tak sehijau yang ia pikirkan. Ini restoran vegetarian, bukan hanya vegan, jadi ia rasa hm oke saja.

Mungkin isinya tak akan benar-benar daging bahkan menggunakan sayuran, tapi sayuran kalau tak berbentuk sayur tidak terlalu ngeri.

Baskoro pun memesan seperti anak-anak dan beberapa hal lain, tetapi ia kemudian membisiki si pelayan. "Less sayurnya ya, kan semuanya udah sayuran kan?"

Si pelayan mengangguk. "Baik, Pak."

Lalu, Baskoro nyengir, ingin mengerjai anak-anak balik yang sudah membawanya ke sini. "Ke lain aja sayurnya banyakin."

"Baik, Pak. Kami akan segera membuatkan pesanan Bapak dan anak-anak." Si pelayan pun beranjak meninggalkan Baskoro dan enam anak SD itu yang tersenyum kemenangan ke arah anak-anak.

Lalu, matanya mengedar ke sekitaran.

Bagus nih untuk foto.

Lokasi ini Baskoro tahu sering dijadikan foto, dan nah lihat ada beberapa yang mengambil foto dan pasti mengatakan soal healthy life mereka. Hal yang sangat sering dilakukan orang-orang. Baskoro mengeluarkan ponselnya dan mulai memotret ia dan anak-anak yang kini bak berpose natural beberapa dan sisanya sadar akan kamera hingga berpose sedemikian rupa.

Wah bagus!

"Papi, jangan ngasal ambil foto!" tegur Tio kesal. "Aku gak siap, pasti jelek di sana, Papi apus fotonya!"

"Enggak, bagus kok cakep, macam foto candid. Cuman emang sih lebih enak kalau ada makanannya hehe. Lebih aesthetic ya kan?" Baskoro menaikturunkan alis dengan tengil.

"Hapus Papi!" Tia menegaskan.

"Iya iya." Baskoro memanyun, melakukan permintaan anaknya, tetapi ia jadi ragu-ragu. Ia pun pura-pura saja menghapus.

Rasakan! Hehe!

Saat menggeser galeri ponselnya karena bosan, Baskoro menemukan foto hasil screenshot-nya. Ah soal warnai rambut warna biru.

"Tia, Tio, menurut kalian kalau Papi bikin rambut Papi warna biru, merah, atau hijau bagus gak? Kek gini?" Baskoro memperlihatkan foto Billie Eilish yang ada di ponselnya.

Anak-anak terkejut akan hal itu.

"Uh ... apa gak ketuaan?" tanya Syila berbisik.

"Tia, Tio, bukannya ayah kalian atasan? Masa warnain rambut kayak Billie Eilish. Kayak ... apa ya." Kadita menimpali..

"Iya, gak cocok banget, Tia Tio. Entah malah mirip sapu ijuk kuno!" Bobo menambahkan.

Mendengarnya, Tia Tio sendiri sadar hal itu. "Papi, Papi ketuaan buat warnain rambut kayak anak muda gini, lagian Papi kan atasan masa warnain rambut cerah?" tanya Tia sesuai ungkapan teman-temannya dan Tio mengangguk.

"Ih enak aja, Papi baru tiga puluh, muka Papi muda juga. Lagian ya perusahaan Papi ini basisnya modern, dan gak ngehalangin orang mengekspresikan diri!" Baskoro menyolot kesal.

Si kembar siap menyela tetapi kemudian Nanda menoel bahu keduanya, spontan mereka menoleh.

"Warnain rambut kan? Inget Bu Shafa suka warna apa?" Mendengar pernyataan Nanda, semuanya yang tadi kesal langsung tersenyum semringah.

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

DUDA DAN DUA BOCIL KEMBARNYA [B.U. Series - B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang