13 September 2021
•••
Sampai di sekolah, Shafa sudah bisa tenang, dan Baskoro sudah punya banyak ucapan demi melindungi wanita malang yang kena masalah karenanya ambigunya itu. Ternyata sudah jam pulang, hingga kala keluar dari mobil sudah ada si kembar dan teman-temannya menghampiri.
Mereka kaget!
"Papi berduaan sama calon Mami kita!" pekik si kembar satu sama lain.
Berpikir seharian wali kelas mereka tak mengajar karena dating dengan ayah mereka setelah mengunjungi makam ibu kedunya. Mereka yakin ayah mereka berkunjung pasti untuk izin agar Bu Shafa diterima jadi ibu sambung mereka.
Papi mereka memang top!
"Anak-anak!" Shafa yang baru keluar mobil menghampiri mereka segera bersama Baskoro. "Kalian tadi siapa yang gantiin ngajar?"
"Pak Riko, Bu." Mereka cengar-cengir bahagia, tetapi Kadita sedikit bingung.
Wajah gurunya itu terlihat khawatir dan panik, apa mereka semua tak sadar?
"Anak-anak, kalian duluan di mobil atau jajan dulu aja, ya. Papi ada urusan sebentar sama Bu Shafa." Mendengar itu, tanpa babibu si kembar mengacungkan jempol.
"Siyap, Papi! Temen-temen ayo ke kantin!" Mereka pikir pasti lanjut dating lagi.
Setelah anak-anak pergi, Baskoro menatap Shafa yang mengangguk, dan akhirnya mereka menuju ruang kepala sekolah. Tentu saja untuk memberikan keterangan, alasan kenapa bisa-bisanya Shafa melalaikan tugasnya sebagai seorang tenaga pendidik.
"Pak, ini ... bukan salah Bu Shafa, ini salah saya." Dan Baskoro bagaikan pahlawan membela Shafa, Shafa tak menyangka pria ini rela berkorban.
Padahal dari segi apa pun, kecerobohan Shafalah penyebabnya.
"Coba jelaskan, bagaimana bisa ini jadi kesalahan Bapak? Apa Bapak mengajak Bu Shafa dating keluar?" tanya kepala sekolah dan Shafa terkejut bukan main akan pertanyaannya.
Baskoro segera mengelak. "Bukan itu, Pak. Bukan. Sebenarnya yang terjadi adalah Bu Shafa menghentikan saya yang berpikiran ingin menyusul mantan istri saya ke alam sana."
Wajah kepala sekolah yang mendengarnya seketika tertegun, begitupun Shafa. Tunggu apa?
"Dia bantu saya ngingat, masih ada dua malaikat kecil yang saya miliki untuk dijaga, Bu Shafa bukan sekadar guru biasa di mata saya. Demi dua anak muridnya dia rela berkorban. Saya tahu, mungkin sanksi akan tetap ditegakkan karena keteledoran yang terjadi, tapi saya mohon pertimbangkan, Pak. Guru sebaik Bu Shafa ... sangat diperlukan bukan hanya untuk mencerdaskan bangsa tapi membagikan seluruh kasih sayang, menjadi pelita dalam kegelapan, laksana embun penyejuk." Baskoro ingat lagu tentang guru itu, memang kenyataannya demikian.
Perumpamaan yang sempurna untuk guru di sampingnya.
"Dia begitu sayang anak-anak, dan anak-anak pun menyayangi dia."
Terdiam.
Hanya detik jam yang terdengar hingga akhirnya kepala sekolah menghela napas panjang.
"Baiklah, untuk kali ini saya hanya akan melakukan teguran tegas tertulis untuk Bu Shafa." Baskoro tersenyum hangat dan Shafa lega mendengarnya. "Saya harap jangan pernah lakukan hal itu lagi, Bu Shafa."
"Baik, Pak. Saya berjanji tak akan mengulanginya lagi. Terima kasih banyak, Pak Kepala Sekolah."
Kepala sekolah itu mengangguk. "Baik, sama-sama. Kalian bisa pergi sekarang. Dan Bu Shafa, nanti senin temui saya lagi di sini."
"Baik, Pak. Terima kasih."
Keluar dari ruang kepala sekolah, Shafa dan Baskoro bersamaan menghela napas lega.
"Terima kasih banyak ya, Pak Baskoro. Berkat Bapak saya--"
Baskoro menyela ungkapan Shafa. "Sudah, don't mention it. Memang ini kesalahan saya, dan saya wajib perbaiki." Baskoro tersenyum hangat begitupun Shafa, keduanya lalu tertawa pelan dan saling menatap intens satu sama lain.
Baskoro punya mata cokelat kehijauan yang indah, rahang tegas meski agak chubby, dan alis tebal menawan menambah kesan kharismatik.
Sedang Shafa matanya cokelat terang, rambutnya panjang agak bergelombang dan hitam, punya bibir mungil yang terlihat manis dan hidung mancung yang menawan.
Keduanya sama-sama tampan dan cantik, dan kini mulai tenggelam dalam pesona masing-masing satu sama lain.
BERSAMBUNG ....
•••
Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA DAN DUA BOCIL KEMBARNYA [B.U. Series - B]
Romance18+ Baskoro Ubait, aka Baskom, adalah makhluk berspesies duda, dengan dua bocil kembar pengantinnya yang imut tiada duanya. Baskom hobi selfie, badannya gemoy (dilarang menyebut gembrot), berisi gitu (tulang ya, bukan lewmawk, katanya), tidak sixpac...