22 Agustus 2021
•••
Si kembar menyerah, ayah mereka memang tidak tahu diuntung, sekarang mereka bisa lihat wajah sedih dan kesal dari Bu Shafa mereka karena kelakuan menyebalkan yang mampu menaikkan tekanan darah siapa saja yang melihatnya meski tampak berusaha disembunyikan, dan jam sudah menunjukkan hampir tengah malam. Mereka tak bisa mengganggu Shafa sejauh ini, misi mereka sangat gagal bahkan Bu Shafa tak mengagumi rambut ayah mereka, jadi mereka memutuskan satu hal.
"Bu, maafin Papi kami ya," kata Tia Tio bersamaan, penuh penyesalan.
Sang guru tersenyum hangat. "Gak papa, Sayang." Setidaknya Shafa lega dengan si kembar yang lebih kalem.
"Maaf juga udah ganggu Ibu." Tia memanyunkan bibir. "Ibu ... boleh pulang kalau mau pulang, mau kami anter gak?" tawar Tia.
Tio mengangguk. "Aku bisa nyetir mobil lho, Bu. Bombomcar sih, hehe."
Wajah Shafa tampak takut. "Ah, gak usah Sayang." Shafa tertawa miris.
Shafa sadar dia juga tak bisa menginap di rumah orang asing, tetapi melepaskan dua muridnya sendirian tanpa pengawasan lebih menakutkan. Astaga ... banyak urusan yang harus Shafa lakukan juga padahal tetapi waktunya terbuang karena Baskoro si Baskom ini. Ugh, mau tak mau ....
Julukan baskom memang cocok, karena mulut Baskoro lebih dari sekadar ember!
"Ya udah, Ibu pulang dulu ya, Nak. Kalian jaga diri kalian, kunci pintu abis ini ya." Si kembar mengangguk dan tersenyum manis, Shafa tak sampai hati tetapi mau bagaimana lagi?
Shafa menatap Baskoro yang masih tepar saja, dasar pria itu.
"Kami anter Ibu sampai ke depan ya." Shafa tersenyum, anaknya memang sangat mulia tak seperti bapaknya, Shafa pun di antar ke depan oleh mereka.
Baskoro yang tadi tidur bangun lagi, ia menatap ke arah kepergian anak-anaknya dan guru mereka itu.
"Hah ... dasar kalian berdua, bawa wanita lagi ke sini, bisa-bisanya bawa guru mereka ke sini." Baskoro mendengkus sebal kemudian menatap langit-langit kamar. "Kamu tenang aja, Sayang. Aku bakalan jauhin wanita dan bikin mereka jauhin aku, kecuali emang ada perlu, karena cuman kamu yang ada di hatiku eyaaak, yang tadi aku kesel banget sama dia jadi wanita yang jajakin kamar kita ini cuman lewat doang kok, Babe. Kamu denger aku di surga kan? Hehe." Baskoro bermonolog.
Kemudian, matanya menangkap makanan yang ada di samping kepalanya, perutnya tiba-tiba keroncongan dan menggigit bibir bawah sebelum akhirnya menatap ke langit-langit lagi. "Anu, tapi boleh makan makanannya kan, Sayang? Hehe makasih!"
Dan Baskoro mengambil nampan itu, mulai memakan sesendok bubur ayam yang ada di sana.
Baskoro terdiam dengan bubur ayam masih ia simpan dalam mulutnya. Terdiam membisu dengan mata mulai berkaca-kaca.
"Sayang ... kamu ingat pas aku sakit, susah nelan, kamu bikinin aku bubur?" Baskoro tertawa miris. "Ini ... ini ngingetin aku ke kamu, rasanya mirip banget."
Baskoro makan dengan lahap bubur itu, wajahnya mengharu biru.
"Keknya kamu yang masak kan Sayang? Bukan dia? Kamu rasukin dia ya?" tanya Baskoro masih tertawa, ia terus makan hingga akhirnya semuanya tandas.
Baskoro kembali berbaring, matanya masih berkaca-kaca, bahkan ada air mata yang jatuh dan segera ia seka dengan cepat. Lalu kala mendengar langkah mendekat, Baskoro segera memejamkan mata.
Si kembar masuk ke kamarnya, dan menemukan nampan kini makanannya kosong melompong mereka menatap kesal ayah mereka yang pasti pura-pura tidur itu.
"Dasar Papi!" teriak mereka bersamaan, mengambil nampan itu dan membawanya pergi keluar.
Baskoro tertawa pelan tanpa membuka mata, setelahnya ia menghela napas menenangkan diri.
Saatnya tidur dan semoga dalam tidurnya infusnya dilepas, jadi ia tak akan merasa sakit. Ugh gara-gara infus ini Baskoro jadi sangat ketakutan.
Astaga!
Astaga!
Astagaaa!!!
BERSAMBUNG ....
•••
Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA DAN DUA BOCIL KEMBARNYA [B.U. Series - B]
Romance18+ Baskoro Ubait, aka Baskom, adalah makhluk berspesies duda, dengan dua bocil kembar pengantinnya yang imut tiada duanya. Baskom hobi selfie, badannya gemoy (dilarang menyebut gembrot), berisi gitu (tulang ya, bukan lewmawk, katanya), tidak sixpac...