Chapter 28

895 151 3
                                    

29 Agustus 2021

•••

"Papi, cepetan!" desak si kembar karena khawatir Bu Shafa sudah pergi.

"Sabar, Tia Tio, sabar, emangnya buku Syila bisa lari apa?" Baskoro mendengkus pelan. "Yang mau ngambil buku matematika orang juga siapa, horor banget nyulik buku matematika." Baskoro bergedik ngeri, matematika memang menakutkan baginya.

"Takutnya diambil paman penjaga sekolah terus dibuang, Papi," dalih Tio.

Baskoro menghela napas. "Yakali ...."

Sesampainya di sekolah, Syila, Tia, dan Nanda pun turun dari mobil dengan gembira. Mereka sadar masih ada Bu Shafa di sana hingga merasa bahagia.

"Cepetan ya, kalau koridornya macet tubruk aja semua!" Baskoro memang sesat.

"Iya Papi!" sahut mereka dan saat Baskoro tak melihat ketiganya mengangguk satu sama lain..

"Tia, ikut aku. Syila, kamu ambil bukunya sendiri gak papa kan?" Nanda mengintruksi, Syila pun mengangguk dan pergi.

Nanda menatap Tia, dua anak itu pun saling mengangguk sebelum akhirnya menghampiri Bu Shafa yang masih bersama Pak Juan.

"Astaga, ini kenapa mereka cancel terus pesanannya sih? Aplikasinya sibuk atau gimana?" Mendengar ungkapan Pak Juan membuat keduanya semakin bersemangat, kesempatan mereka semakin besar. "Maaf ya, Bu Shafa."

"Mm ... gak papa kok, Pak."

Kemudian Shafa hanya diam, entah harus berkata apa lagi ia bingung, tetapi fokus sebenarnya ada pada dua anak--Tia dan Nanda yang menghampirinya. Ada apa lagi sebenarnya, ya?

"Anak-anak, kok kalian balik lagi? Ada apa?" tanya Bu Shafa, Pak Juan yang menyadari hal itu ikut menoleh.

Anak Baskoro dan satu teman laki-lakinya ada di sana, ia tersenyum sekilas sebelum akhirnya sibuk dengan ponselnya.

"Buku Syila ketinggalan aja, Bu." Nanda menjawab dengan cengiran lebar.

"Oh, baiklah Nak." Shafa tersenyum hangat.

"Omong-omong aku liat dari tadi, Bu Shafa, Pak Juan, kenapa juga enggak pulang-pulang? Mobil Pak Juan mana?" tanyanya dengan nada polos, nada kekanak-kanakan yang membuat orang tak sadar itu hanya modus.

"Mobil Pak Juan mogok, jadi dibawa ke bengkel, ini kami lagi pesan taksi online tapi keknya ada kendala di aplikasinya," jelas Shafa seadanya. Jujur saja ia tak terlalu keberatan asal bersama Juan, berapa lama pun, tapi kasihan juga Juan mungkin dia ada keperluan.

Ugh ....

"Sekarang, tawarin aja dulu! Tawarin keduanya biar imej Papi kamu makin bagus." Nanda berbisik ke Tia, Tia mengangguk paham.

"Ibu, Pak, mau aku tanyain ke Papi gak buat nganter kalian berdua? Papi bilang gak ada acara apa pun saat ini. Sekalian buat permintaan maaf, Papi pasti mau!" Shafa dan Juan yang mendengarnya bertukar pandang, siap menolak tetapi wajah Tia langsung memelas. "Please, Bu ... gak papa kok, Papi pasti gak bakal nakal lagi! Janji!"

Wajah itu, Shafa jadi tak bisa menolak, tetapi di satu sisi dekat dengan makhluk semacam Baskoro bisa meningkatkan tekanan darah, bahaya pokoknya. Ingin rasanya menolak tetapi sulit, ingin menerima pun sulit.

"Baiklah, kalau Papi kalian enggak keberatan." Pak Juan angkat suara, Shafa agak kaget.

Kenapa dengan Juan, ya? Dia menerima begitu saja? Apa karena mereka satu sekolah dan Pak Juan tak tahu apa pun tentang Baskoro saat ini?!

Seram!

"Oke, Pak, Bu! Aku tanyain ya!" Tia mengacungkan jempol dengan senyum manis, sebelum akhirnya menuju ke mobil ayahnya lagi bersama Nanda dan Syila yang sudah datang dengan bukunya.

"Papi!" Baskoro yang asyik berselfie bersama para bocil lain terperanjat karena suara menggelegar anak perempuannya itu.

Ia menoleh kaget. "Tia, bisa gak gak ngagetin? Entar jadi jelek hasil fotonya nih!" Baskoro menatap ponselnya lagi. "Untung gak blur, dasar kamu!"

"Papi, supaya maaf Papi makin diterima, Papi anter deh Bu Shafa dan Pak Juan, mobil mereka mogok!" pinta Tia.

Baskoro mendengkus. "Males!"

"Ya udah kalau gitu, kami juga males sama Papi!" Si kembar mengancam balik dan Baskoro memutar bola mata.

"Fine." Memang ia tak bisa menolak putra-putrinya sama sekali, meski jujur ia tak nyaman akan sesuatu.

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

DUDA DAN DUA BOCIL KEMBARNYA [B.U. Series - B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang