10 Agustus 2021
•••
"Hehe iya iya, diet sehat kok, sehat." Baskoro berwajah agak takut-takut.
"Tia Tio, kamu mau ngomong bentar," bisik Bobo, anak cowok berbadan gempal itu menatap si kembar bergantian yang balik menatap mereka juga.
Tia Tio mengangguk dan menoleh ke ayah mereka. "Papi, aku mau ngomong bentar sama temen-temen, Papi duluan aja di mobil nanti kami nyusul."
"Hm ...." Baskoro menatap anak-anak itu, seakan ada rahasia yang disembunyikan darinya dan hanya kumpulan mereka yang boleh tahu. Baskoro curiga. "Ngomong aja di sini, deh. Emamg ada apa sih?"
"Ish, Papi, kami mau ngomongin kerja kelompok. Sana deh!" usir Tia jengkel.
Baskoro memanyun. "Ih, pelit banget, Papi--" Ponsel Baskoro tiba-tiba berbunyi, segera si pria mengeluarkannya dari saku dan menemukan ada panggilan orang penting di sana Baskoro mendengkus.
Mau tak mau tak bisa menguping, Baskoro pun beranjak meninggalkan kedua anaknya bersama empat teman mereka.
"Eh, Bu Shafa gak kalian tengokin?" tanya Tio khawatir.
"Bu Shafa udah pulang dari tadi, dia dianter Pak Juan pake mobil tadi, kami gak bisa ngehalangin mereka berdua." Tia Tio seketika kaget mendengar penjelasan Syila si penulis.
"Ugh keknya Papi aku ada saingan, berat pula saingannya, Pak Juan kan ... keren ganteng dan baik, Papi aku cuman menang keren, ganteng, sama kaya aja." Tia merengut begitupun Tio.
"Eh Papi kalian kan baik," kata Nanda, anak laki-laki itu nyengir. "Ini aja mau traktir, cuman yah sifat dia aja yang ... rrr ...." Ia tak menyebutnya tetapi mereka semua paham maksud itu.
"Itu bisa diubah kok!" Kadita terlihat paling dewasa di antara mereka. "Dia bisa berubah, aku yakin, kita usaha aja ngubah Papi kalian."
"Bener, ide bagus, ini aja aku sama Tio OTW bikin Papi makan sehat kayak Bu Shafa, biar makin cocok, hehe!" Anak-anak itu tampak gembira. "Oh ya kalian pengen ikut gak makan-makan bareng kami? Papi yang traktir lho, dia baru aja menang proyek gede katanya!"
"Ikut dong!" Keempatnya berkata serempak.
Lalu tak lama, Baskoro datang buru-buru menghampiri mereka. "Jadi kalian tadi ngomongin apa?" tanya pria itu to the point.
Keenam anak itu bertukar pandang memberi kode agar tak ada yang ember, kemudian Tia Tio menatap ayah mereka dengan senyum lebar.
"Papi, temen-temenku mau ikut katanya, oh ya nanti minta uang lebih buat kerja kelompok ya." Mendengar itu Baskoro menghela napas, ternyata memang tak ada yang disembunyikan darinya.
Baskoro gampang ketipu.
"Ya udah, ayo kita makan makan!" teriak Baskoro dan anak-anak itu memekik bahagia karenanya. Mereka pun masuk ke mobil. "Kita ambil foto dulu ya, Nak Anak! Say cheese!"
Ugh bukannya jalan, Baskoro malah mengambil foto bersama anak-anak di mobil, mereka mau tak mau berpose bagus agar tak terlalu jelek di foto. Beberapa kali foto, kemudian ready di-posting.
"Papi, cepetan jalan!" Tia Tio memerintah karena takut Baskoro malah keasyikan main ponselnya.
"Ah, iya iya, ini kalian udah pada izin orang tua kan? Kakak gak mau ya ampe dituduh penculik, masa orang kaya dan ganteng luar biasa ini nyulik anak orang, dua anak aja keteteran karena sifatnya macam syaiton," omel Baskoro sendirian.
Si kembar tampak tak terima dikatai setan dengan tidak etisnya oleh sang ayah, bahkan di hadapan teman-temannya yang kini tertawa karena hal itu.
"Papi syaitonnya!" pekik si kembar kesal.
"Sya-syaiton maksunya syang imut dan ... dan tukang ngunyah beton, itu lho bukan setan, Sayang." Segera Baskoro meralat, si kembar masih menatap dengan kesal. "Ya udah, Babies, ki-kita jalan yuhuuu!" Baskoro berharap dua anaknya tak lagi kesal kalau sampai ke tempat tujuan.
Karena bagi Baskoro yang punya sisi narsistik tinggi, dibenci dua malaikat (setengah setan)nya adalah mimpi buruk paling besar yang pernah ada.
BERSAMBUNG ....
•••
Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA DAN DUA BOCIL KEMBARNYA [B.U. Series - B]
Romansa18+ Baskoro Ubait, aka Baskom, adalah makhluk berspesies duda, dengan dua bocil kembar pengantinnya yang imut tiada duanya. Baskom hobi selfie, badannya gemoy (dilarang menyebut gembrot), berisi gitu (tulang ya, bukan lewmawk, katanya), tidak sixpac...